Perselingkuhan vs Perzinahan
Hubungan manusia adalah masalah yang peka. Apalagi jika menyangkut hubungan romantis, ada banyak masalah yang muncul karena berbagai alasan. Perzinahan dan perselingkuhan menjadi dua masalah seperti itu, biasanya kedua kata ini digunakan secara bergantian karena kedua kata ini digunakan dalam konteks yang serupa. Namun, seseorang harus melihat perbedaan sebenarnya di antara mereka untuk menggunakannya dengan benar dalam konteks tertentu.
Apakah Perzinahan Itu?
Perzinahan dapat diartikan sebagai hubungan seks di luar nikah yang sangat dipandang rendah atas dasar sosial, agama, moral atau hukum. Meskipun konsep perzinahan ada di hampir semua masyarakat, definisi dan konsekuensinya berbeda dari satu komunitas ke komunitas lainnya. Meskipun perzinahan dulu dianggap sebagai kejahatan kadang-kadang bahkan dihukum mati di zaman bersejarah, perzinahan tidak lagi menjadi tindak pidana di negara-negara barat. Namun, perzinahan cenderung memiliki konsekuensi hukum, terutama dalam kasus perceraian di mana terdapat hukum keluarga yang berdasarkan kesalahan. Dalam kasus seperti itu, perzinaan dianggap sebagai dasar perceraian. Saat mempertimbangkan tunjangan, penyelesaian properti atau hak asuh anak, perzinahan dalam kasus seperti itu mungkin menjadi faktor penentu.
Perzinahan dikriminalisasi di beberapa negara di mana, sebagian besar, agama yang dominan adalah Islam, dan beberapa negara ultra-konservatif yang menjalankan Hukum Syariah Islam bahkan dapat menerapkan rajam sebagai hukuman bagi perzinahan.
Apakah Perselingkuhan Itu?
Perselingkuhan dikenal dengan banyak nama, selingkuh atau selingkuh hanyalah dua di antaranya. Perselingkuhan terjadi ketika salah satu pasangan dalam hubungan telah melanggar seperangkat norma atau aturan yang berkaitan dengan hubungan yang mengakibatkan persaingan seksual dan kecemburuan. Perselingkuhan bisa berupa fisik atau emosional, tetapi kebanyakan untuk hubungan seksual di luar hubungan yang berkomitmen. Menurut Survei Kesehatan dan Kehidupan Sosial Nasional, 16% pria yang tinggal bersama, 4% pria menikah, dan 37% pria yang berpacaran terlibat dalam perselingkuhan seksual sedangkan 8% wanita kumpul kebo, 1% wanita menikah, dan 17% wanita dalam hubungan kencan ditemukan kafir.
Penyebab perselingkuhan ditemukan ketidakpuasan seksual, ketidakpuasan emosional dan ditemukan umum di antara individu yang memiliki sikap permisif secara seksual. Menjadi terpelajar, kurang religius, tinggal di pusat kota, memiliki lebih banyak kesempatan untuk bertemu calon pasangan, memiliki ideologi dan nilai liberal, dan menjadi lebih tua merupakan faktor yang berkontribusi terhadap perselingkuhan di antara manusia.
Apa perbedaan antara Perzinahan dan Perselingkuhan?
Perzinahan dan perselingkuhan bisa merujuk pada tindakan tidak setia kepada pasangannya. Kedua situasi tersebut muncul ketika salah satu atau kedua pihak yang terlibat dalam hubungan tidak puas dengan kualitas kehidupan cinta mereka atau ikatan emosional yang mereka miliki. Namun, kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang berbeda sehingga sangat penting untuk mengenali perbedaan di antara keduanya.
• Dalam perzinahan, setidaknya salah satu pasangan seksual harus menikah dengan orang lain. Perselingkuhan dapat terjadi di antara individu yang sudah menikah dan hubungan yang berkomitmen.
• Perzinahan berarti terlibat dalam aktivitas seksual fisik. Perselingkuhan bisa berupa keterlibatan emosional atau fisik.
• Perzinahan dianggap sebagai tindak pidana dan sebagai alasan perceraian di yurisdiksi tertentu. Perselingkuhan tidak dianggap sebagai tindak pidana, dan juga tidak dianggap sebagai alasan perceraian.