Perbedaan Utama - Keramik vs Porselen
Banyak orang mengira Keramik dan Porselen adalah bahan yang sama dan kedua kata tersebut dapat digunakan secara bergantian; Namun, ada perbedaan antara bahan-bahan ini berdasarkan sifat dan kegunaannya. Perbedaan utama antara keramik dan porselen dapat dijelaskan seperti di bawah ini. Porcelain merupakan salah satu jenis material keramik, namun tahapan prosesnya meliputi pemanasan keramik hingga temperatur tinggi untuk mendapatkan sifat material yang diinginkan. Produk porselen relatif mahal dibandingkan produk keramik.
Apa itu Porselen?
Porcelain adalah bahan keramik; Namun, porselen dibuat dengan memanaskan produk keramik pada suhu yang sangat tinggi (1200 0 C sampai 1400 0 C). Oleh karena itu, porselen memiliki sifat seperti kaca atau kaca seperti tembus cahaya (memungkinkan cahaya melewatinya tetapi menyebarkannya sehingga benda-benda di sisi berlawanan tidak terlihat jelas) dan porositas rendah.
Komposisi bahan porselen berbeda-beda sesuai dengan pemakaian. Kaolin adalah bahan baku utama porselen; Selain itu, mineral lempung hadir dalam jumlah yang lebih kecil untuk meningkatkan plastisitas. Bahan baku lainnya adalah feldspar, ball clay, glass, bone ash, steatite, quartz, petuntse, dan alabaster.
Apa itu Keramik?
Keramik kini telah menjadi salah satu bahan penting dalam pekerjaan kita sehari-hari; bahan keramik meliputi benda-benda seperti ubin, batu bata, piring, kaca, dan toilet. Keramik juga dapat ditemukan di jam tangan, langit salju, mobil, saluran telepon, pesawat ulang-alik, pesawat terbang, dan peralatan seperti pelapis enamel. Ini adalah bahan anorganik non-logam dengan banyak variasi. Misalnya, tergantung cara produksinya, keramik bisa menjadi bahan padat atau bahan ringan. Secara umum keramik merupakan bahan yang keras, namun sifatnya rapuh. Keramik memiliki beberapa sifat menakjubkan seperti konduktivitas listrik yang memungkinkan aliran listrik melalui material. Sebaliknya, dapat memutuskan isolator, yang tidak mengalirkan listrik melalui material. Selain itu, beberapa keramik dapat menampilkan sifat superkonduktif dan sifat magnetis.
Pekerjaan ubin keramik
Apa perbedaan antara Keramik dan Porselen?
Proses Pembuatan Keramik dan Porselen
Porcelain: Proses pembuatan porselen terdiri dari enam langkah utama. Dimulai dengan menghancurkan dan menggiling bahan mentah hingga ukuran yang diinginkan dengan menggunakan berbagai peralatan. Kemudian, bahan yang berukuran terlalu besar dihilangkan dengan penyaringan atau penyaringan. Setelah itu ditambahkan air untuk mendapatkan konsistensi yang diinginkan. Selanjutnya, tubuh porselen dibentuk; proses ini bervariasi tergantung pada jenis bahannya. Material yang terbentuk kemudian dibakar pada suhu yang relatif rendah, untuk menguapkan kontaminan yang mudah menguap dan meminimalkan penyusutan selama pembakaran. Ini disebut tembakan bisque. Dua proses terakhir adalah glazing dan firing.
Keramik: Bahan baku keramik adalah tanah liat, elemen tanah, bubuk, dan air. Semua bahan tersebut dicampur dengan baik dan dibentuk menjadi bentuk yang diinginkan. Material berbentuk ditembakkan pada suhu tinggi di dalam kiln. Biasanya, bahan keramik dilapisi dengan bahan dekoratif tahan air yang dikenal sebagai glazes.
Kegunaan Keramik dan Porselen
Porcelain: Bahan porselen digunakan untuk membuat bahan isolasi, bahan bangunan, perlengkapan kamar mandi dan di casing loudspeaker.
Keramik: Bahan porselen digunakan untuk membuat bahan struktural seperti batu bata, pipa, dan ubin lantai dan dinding. Selain itu, juga digunakan dalam lapisan kiln, pancaran api gas, peralatan masak, tembikar, peralatan makan, dan bahan teknik.
Sifat Keramik dan Porselen
Porcelain: Bahan porselen tahan lama, tahan terhadap karat dan kedap air.
Keramik: Sifat material ditentukan oleh struktur skala atom; jenis atom yang ada, jenis ikatan antar atom, dan cara atom dikemas bersama. Jenis ikatan yang paling umum pada bahan keramik adalah ikatan ionik dan kovalen. Biasanya, bahan keramik memiliki berbagai macam sifat, tetapi beberapa sifat umum tercantum di bawah ini.
- Keras
- Tahan aus
- Rapuh
- Tahan panas
- Isolator termal
- Isolator listrik
- Nonmagnetik
- Tahan oksidasi
- Rawan sengatan panas
- Stabil secara kimiawi