Montessori vs Waldorf
Perbedaan utama antara Montessori dan Waldorf terletak pada metode pengajaran yang diikuti oleh masing-masing sekolah. Istilah Montessori sangat umum di semua bagian dunia, dan orang dapat melihat prasekolah, dan bahkan sekolah dasar, yang memasukkan kata Montessori dalam namanya. Namun faktanya, Montessori adalah gaya atau metodologi pengajaran anak kecil, dan dimulai oleh Maria Montessori di Roma pada tahun 1907. Ada gaya mengajar lain bernama Waldorf yang sangat populer di banyak belahan dunia. Metodologi penyampaian pendidikan kepada anak-anak ini dimulai pada tahun 1919 ketika Rudolf Steiner membuka Sekolah Waldorf pertama di Stuttgart, Jerman. Ada banyak kesamaan di kedua jenis sekolah ini, meskipun mereka juga memiliki ciri-ciri yang membedakan, yang akan dibahas pada artikel ini.
Alasan di balik dimulainya sekolah bergaya Montessori dan Waldorf adalah karena para pendirinya merasa bahwa pendidikan formal itu mengerikan bagi anak-anak, dan mereka perlu diinisiasi secara bertahap ke mata pelajaran formal sedemikian rupa sehingga mereka tertarik pada pelajaran mereka sendiri dan tidak merasa studi yang dilakukan pada mereka. Namun, sekolah gaya Montessori dan Waldorf berbeda dalam pendekatan dan gaya pengajaran yang mereka adopsi.
Apa itu Montessori?
Gaya mengajar Montessori percaya dalam memungkinkan seorang anak untuk memilih apa yang ingin dia pelajari. Jadi ketika anak menunjukkan minat pada sesuatu, dia dibimbing oleh guru untuk membiarkan dia memahami konsep di balik objek tersebut. Namun, sekolah Montessori kurang memperhatikan kebutuhan spiritual dan filosofis anak.
Sekolah Montessori percaya bahwa mainan memiliki peran besar dalam membentuk perilaku anak-anak, sehingga mereka menggunakan mainan yang dirancang khusus, dan memungkinkan anak-anak untuk bermain dengan mainan yang dirancang Montessori saja. Mainan Montessori dirancang untuk membantu anak-anak mempelajari konsep dasar sambil bermain dengannya. Juga, sekolah Montessori berpendapat bahwa teknik komputer dan internet modern harus digunakan untuk membantu anak-anak mempelajari lingkungan sekitar mereka. Namun, mereka ingin membatasi program TV yang ditonton. Mereka juga tidak ingin anak-anak menggunakan ponsel dan pemutar MP3. Di Montessori, banyak hal yang dipelajari anak-anak berasal dari upaya guru mereka, meskipun buku dimulai sangat awal di sekolah Montessori.
Apa Waldorf?
Di sisi lain, Waldorf School menekankan pada pembelajaran berbasis guru. Di sini, guru memilih apa yang perlu dipelajari atau dipahami anak. Namun, di Waldorf, ada penekanan yang lebih besar untuk memelihara kreativitas anak itu sendiri. Sekolah Waldorf memiliki filosofi bahwa untuk memahami alam dan fenomena alam, siswa harus memiliki pemahaman tentang kemanusiaan. Sekolah Waldorf membiarkan kreativitas anak membimbingnya dalam usahanya bahkan saat bermain dan mendorong anak-anak untuk mengembangkan mainan mereka sendiri dengan apa pun yang mereka miliki.
Sekolah Waldorf juga berpendapat bahwa media seharusnya hanya berdampak terbatas pada kehidupan anak. Inilah sebabnya mengapa tidak ditemukan penggunaan media untuk mengajar di sekolah-sekolah Waldorf. Orang akan menemukan anak-anak usia kecil bermain lebih banyak di sekolah gaya Waldorf daripada di sekolah gaya Montessori. Juga, tidak ada buku teks pada tahap awal di Sekolah Waldorf.
Apa perbedaan antara Montessori dan Waldorf?
• Montessori adalah konsep pengajaran yang dimulai oleh Maria Montessori pada tahun 1907. Waldorf merupakan konsep pengajaran yang dimulai oleh Rudolf Steiner pada tahun 1919.
• Gaya Montessori percaya dalam memungkinkan seorang anak untuk memilih apa yang ingin dia pelajari. Jadi anak menunjukkan minat pada sesuatu dan dibimbing oleh guru agar dia memahami konsep di balik objek tersebut. Di sisi lain, Waldorf School menekankan pada pembelajaran berbasis guru, dan di sini, guru memilih apa yang perlu dipelajari atau dipahami anak.
• Sekolah Montessori kurang memperhatikan kebutuhan spiritual dan filosofis anak, sedangkan Sekolah Waldorf mempunyai filosofi bahwa untuk memahami alam dan fenomena alam, siswa harus memiliki pemahaman tentang kemanusiaan.
• Sekolah Waldorf membiarkan kreativitas anak membimbingnya dalam usahanya bahkan saat bermain dan mendorong anak-anak untuk mengembangkan mainan mereka sendiri dengan apa pun yang mereka miliki. Di sisi lain, sekolah Montessori percaya bahwa mainan memiliki peran besar dalam membentuk perilaku anak-anak dan memungkinkan anak-anak bermain dengan mainan yang dirancang khusus untuk pengajaran Montessori.
• Sekolah Montessori dan Waldorf berpendapat bahwa teknik komputer dan internet modern harus digunakan untuk membantu anak-anak mempelajari lingkungan sekitar mereka, tetapi mereka menginginkan batasan dalam menonton program TV. Mereka juga tidak ingin anak-anak menggunakan ponsel dan pemutar MP3.
• Orang akan menemukan anak-anak kecil bermain lebih banyak di sekolah gaya Waldorf daripada di sekolah gaya Montessori.
• Di Waldorf, ada penekanan yang lebih besar dalam memelihara kreativitas anak sendiri sementara, di Montessori, banyak dari apa yang dipelajari anak-anak berasal dari upaya guru mereka.
• Buku teks sama sekali tidak ada pada tahap awal di Sekolah Waldorf, sementara buku dimulai sangat awal di sekolah Montessori.
Gambar Courtesy:
- Ruang kelas Montessori di Indiana oleh KeynoteBakers (CC BY 2. 0)
- Ruang kelas sekolah Waldorf oleh File Upload Bot (Magnus Manske) (CC BY-SA 3.0)