Budaya vs Identitas
Budaya dan identitas, sebagai konstruksi sosial, memahami perbedaan antara budaya dan identitas bisa menjadi masalah bagi sebagian orang. Saat berbicara tentang masyarakat, kita sering menggunakan istilah budaya. Ini mengacu pada gaya hidup yang dianut orang-orang untuk menjadi bagian dari suatu masyarakat. Dalam pengertian ini, budaya adalah konstruksi sosial. Identitas juga merupakan konstruksi sosial di mana identifikasi orang atau cara mereka merawat diri juga dipengaruhi oleh atribut budaya. Budaya mencakup segala sesuatu dalam masyarakat dan membuat dampak yang mendalam pada identitas individu. Hal ini terjadi baik pada kasus identitas individu maupun kelompok dimana rumusan identitas sangat didorong oleh peran budaya dalam suatu masyarakat. Artikel ini mencoba memberikan gambaran deskriptif dari dua konsep sambil menyoroti perbedaannya.
Apa itu Budaya?
Jika memperhatikan kebudayaan, dapat dikatakan bahwa ini adalah istilah yang memiliki makna yang dalam. Sederhananya, itu mencakup segala sesuatu yang membentuk gaya hidup masyarakat. Ini termasuk tradisi, nilai, norma, makanan, agama, pakaian, pakaian, dll. Ini menyoroti bahwa budaya adalah konsep yang sangat luas. Dengan kata lain, budaya adalah tentang pembentukan manusia atau individu.
Setiap masyarakat memiliki budayanya sendiri yang ditularkan dari satu generasi ke generasi lainnya, melalui sosialisasi. Sejak lahir itu sendiri, kita disosialisasikan menjadi bagian dari suatu budaya, yang selanjutnya diperkuat tidak hanya melalui lembaga informal yang berperan, tetapi juga lembaga formal. Ada varietas yang berbeda untuk dibudidayakan. Beberapa di antaranya adalah budaya dominan, sub budaya, budaya global, dan budaya populer. Namun, untuk pemahaman, mari kita anggap itu sebagai gaya hidup. Budaya mempengaruhi individu-individu masyarakat dalam penciptaan dan pertumbuhan identitas.
Apa itu Identitas?
Kita semua memiliki identitas tentang siapa kita secara individu dan juga sebagai kelompok. Konsep identitas ini dapat didefinisikan sebagai cara kita mendefinisikan diri kita sendiri. Identitas seseorang tercipta baik karena faktor pribadi maupun faktor eksternal. Pengaruh budaya melalui proses sosialisasi memperkuat perkembangan ini. Kita semua memiliki identitas yang berbeda. Ini terutama dapat dikategorikan sebagai identitas pribadi dan identitas kelompok.
Identitas pribadi mengacu pada bagaimana kita mendefinisikan diri kita sebagai individu. Identitas kelompok, di sisi lain, memungkinkan kita untuk mendefinisikan diri kita sendiri dalam hubungannya dengan orang lain. Berbagai etnis, kebangsaan, agama, jenis kelamin, kelas, kasta adalah beberapa kategori di mana kami merumuskan identitas kelompok kami Identitas tidak hanya mempromosikan rasa memiliki, yang penting bagi manusia sebagai makhluk sosial, tetapi memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri kelompok dan diidentifikasi sebagai bagian dari itu.
Misalnya, identitas kelompok seseorang sebagai seorang wanita atau seorang Katolik menyoroti fakta bahwa individu tersebut adalah bagian dari kelompok itu dan berbagi kesamaan dengan orang lain dalam kelompok yang sama. Juga, menarik bagaimana seseorang bisa menjadi bagian dari sejumlah kelompok dalam membentuk identitasnya. Bayangkan seorang pria yang sudah menikah, memiliki anak, dan bekerja sebagai insinyur di sebuah perusahaan. Identitasnya diciptakan sebagai bapak, sebagai suami, sebagai karyawan, dan lain sebagainya. Ini membuat fokus bahwa identitas bukanlah faktor atau sifat tunggal, tetapi merupakan kombinasi dari berbagai hal. Selain itu, sementara beberapa identitas seseorang tetap sama sepanjang rentang hidup, beberapa berubah seiring waktu karena dia merangkul perspektif baru dan berbagi pengalaman baru juga.
seorang ayah, seorang suami, dan seorang Karyawan
Apa perbedaan antara Budaya dan Identitas?
• Budaya meliputi tradisi, nilai, norma, makanan, agama, pakaian, pakaian, dll. Yang membentuk gaya hidup masyarakat. Identitas dapat didefinisikan sebagai cara kita mendefinisikan diri kita sendiri.
• Budaya ditularkan dari satu generasi ke generasi lainnya melalui sosialisasi, tetapi bukan identitas.
• Ada berbagai jenis budaya seperti budaya dominan, budaya sub, budaya global dan budaya populer.
• Bahwa identitas bisa menjadi identitas individu atau identitas kelompok.
• Hubungan keduanya bersumber dari budaya yang menjadi landasan penciptaan identitas.
Gambar Courtesy: Foto Pacaran Ayah Eddie melalui Wikicommons (Domain Umum)