Plasmodium Falciparum vs Plasmodium Vivax
Ketika protozoa dipertimbangkan, pada dasarnya harus dinyatakan bahwa Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum adalah parasit penyebab penyakit manusia yang bermasalah. Kedua protozoa terkenal karena ketenarannya tentang bahaya yang dapat ditimbulkannya bagi manusia. Namun demikian, terdapat beberapa perbedaan penting antara Plasmodium falciparum dan vivax, terutama tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan. Tingkat keparahannya bisa dipahami dengan baik, ketika siklus hidup kedua spesies dipelajari.
Plasmodium Falciparum
Plasmodium falciparum merupakan parasit protozoa penyebab penyakit malaria yang bersifat ganas. Mereka dengan mudah menularkan ke aliran darah manusia dengan gigitan nyamuk Anopheles. Tahap infektif P. falciparum dikenal sebagai sporozoit. Setelah sporozoit dimasukkan ke dalam darah melalui vena, mereka melakukan perjalanan ke hati dan mulai berkembang biak secara aseksual. Setelah perkalian, yang dikenal sebagai merozoit, mereka berjalan ke aliran darah dan menyerang sel Darah Merah (RBC). Dengan invasi, merozoit dikalikan lebih lanjut untuk meningkatkan jumlah mereka, yang menyebabkan sel darah merah pecah. Keadaan ini menyebabkan beberapa gejala seperti demam dan menggigil akibat pecahnya sel darah merah yang berulang. Pada tahap ini, aliran darah penuh dengan eritrosit dan merozoit yang terinfeksi. Setelah itu,merozoit dibagi menjadi bentuk jantan dan betina selain schizonts. Bentuk jantan dan betina (gametosit) seharusnya diambil oleh nyamuk Anopheles betina dengan menggigit manusia. Di usus nyamuk, setiap gametosit jantan menghasilkan delapan mikrogamet flagel, yang membuahi makrogamet betina untuk menghasilkan ookinete. Ookinete menjadi ookista, yang pecah untuk menghasilkan sporozoit, dan bermigrasi ke kelenjar ludah. Siklus hidup yang menakjubkan ini menggambarkan kemampuan mereka untuk menghancurkan sel darah manusia, yang merupakan salah satu sistem tubuh utama untuk menopang kehidupan.yang membuahi makrogamet betina untuk menghasilkan ookinete. Ookinete menjadi ookista, yang pecah untuk menghasilkan sporozoit, dan bermigrasi ke kelenjar ludah. Siklus hidup yang menakjubkan ini menggambarkan kemampuan mereka untuk menghancurkan sel darah manusia, yang merupakan salah satu sistem tubuh utama untuk menopang kehidupan.yang membuahi makrogamet betina untuk menghasilkan ookinete. Ookinet menjadi ookista, yang pecah untuk menghasilkan sporozoit, dan bermigrasi ke kelenjar ludah. Siklus hidup yang menakjubkan ini menggambarkan kemampuan mereka untuk menghancurkan sel darah manusia, yang merupakan salah satu sistem tubuh utama untuk menopang kehidupan.
Plasmodium Vivax
Plasmodium vivax adalah spesies parasit yang menyebabkan penyakit malaria jinak pada manusia. Siklus hidup mereka hampir sama dengan P. falciparum, namun terdapat beberapa karakteristik pada P. vivax. Tahap sporozoit menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk. Mereka bermigrasi ke dalam darah manusia, masuk ke hati, dan berkembang biak secara aseksual untuk menghasilkan merozoit. Namun, perlu dicatat bahwa beberapa sporozoit tidak mulai tumbuh dan berkembang biak dengan segera di hati. Faktanya, sporozoit yang tidak aktif akan tetap berada dalam tahap tidak aktif yang dikenal sebagai hipnozoit. Merozoit menyerang sel darah merah dalam aliran darah dan memecahkan eritrosit. Pecah ini tidak separah pada P. falciparum, karena P. vivax merozoit lebih suka menyerang sel darah merah baru saja. Pembentukan gametosit berlangsung, tunggu nyamuk mengambilnya,dan menyuburkan bagian dalam nyamuk. Perjalanan P. vivax ini terus menginfeksi manusia melalui nyamuk sampai gangguan yang masuk akal terjadi.
Apa perbedaan antara Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax?
• P. vivax menyebabkan malaria tertian jinak, tetapi P. falciparum menghasilkan malaria tertian ganas.
• Siklus hidup P. vivax termasuk sporozoit yang tetap sebagai hipnozoit, tetapi tidak ada tahapan dorman pada P. falciparum.
• Pada P. falciparum, merozoit memasuki sel darah merah baru, sedangkan P. vivax merozoit dapat menyerang sel darah merah segala usia.
• P. falciparum menyebabkan infeksi yang lebih parah pada manusia daripada P. vivax.