Hidroponik vs Aquaponik
Karena kata hidroponik dan aquaponik memiliki arti yang serupa, selalu ada keraguan apakah ada perbedaan antara keduanya atau sama. Sebenarnya ada beberapa perbedaan antara hidroponik dan aquaponik, yaitu teknik yang digunakan untuk membudidayakan tanaman di dunia modern. Aquaponik adalah metode yang menggunakan teknik hidroponik dasar untuk menanam tanaman. Perbedaan mendasar antara hidroponik dan aquaponik adalah jenis air yang digunakan dalam sistem; yaitu aquaponik menggunakan air yang diternakkan untuk ikan sebagai pengganti larutan nutrisi yang digunakan dalam sistem hidroponik.
Apa itu Hidroponik?
Hidroponik adalah teknik menanam tanaman dalam larutan nutrisi yang mengandung air dan pupuk dengan atau tanpa menggunakan media buatan seperti pasir, kerikil, sabut dll. Karena tanaman yang ditanam secara hidroponik tidak tertanam dalam media tanah, mereka menyerap nutrisi yang dibutuhkan dari yang disediakan larutan nutrisi diberikan. Media buatan memberikan dukungan mekanis, membantu kelembaban dan mempertahankan nutrisi.
Ada enam tipe dasar sistem hidroponik tergantung pada metode penyediaan hara. Mereka adalah sebagai berikut:
• Sistem sumbu
• Sistem budidaya air
• Sistem pasang surut (banjir dan drain)
• Sistem tetes (pemulihan / non-pemulihan)
• Teknik film nutrisi (NFT)
• Sistem aeroponik
Kecuali untuk NFT dan sistem aeroponik, semua sistem lainnya menggunakan substrat yang sedang tumbuh seperti pasir kasar, serbuk gergaji, perlit, vermikulit, Rockwool, pelet tanah liat yang diperluas, sabut (serabut kelapa).
Dalam sistem sumbu, larutan nutrisi ditarik ke dalam media tanam dari reservoir dengan menggunakan sumbu. Dalam sistem budidaya air, platform yang terbuat dari styrofoam menahan tanaman dan mengapung pada larutan nutrisi yang berisi reservoir. Dalam metode pasang surut, pertama nampan / platform penahan tanaman dibanjiri sementara dengan larutan nutrisi dan kemudian larutan dialirkan ke reservoir. Ini dilakukan dengan menggunakan pompa terendam yang terhubung ke pengatur waktu. Dalam sistem tetes, larutan nutrisi diteteskan ke dasar setiap tanaman dengan bantuan pompa dan pengatur waktu. Dalam NFT, aliran larutan hara terus menerus dipasok ke dalam platform yang mengandung tanaman sehingga larutan mengalir di atas akar secara terus menerus. Dalam aeroponik, akar disimpan di dalam ruang berisi lembab yang memberikan kabut larutan nutrisi langsung ke sistem akar.
Apa itu Aquaponik?
Aquaponik juga dapat dianggap sebagai sistem hidroponik. Namun, dalam aquaponik air hasil budidaya ikan digunakan sebagai larutan nutrisi bagi tanaman. Dalam metode ini, air di tangki akuakultur (tangki ikan) dipompa ke tanaman yang berisi waduk. Waduk ini mengandung bakteri yang dapat mengubah amonia dan nitrit dalam air ikan menjadi nitrat. Tanaman mengambil air yang kaya nutrisi ini dan air bersih yang disaring dikembalikan ke tangki ikan.
Jenis ikan yang digunakan untuk sistem jenis ini antara lain: ikan akuarium (Goldfish, Guppies, Koi, Tetra, dll), Tilapia (biasa digunakan), Trout, Gurame, Udang Air Tawar, dll.
Bakteri yang digunakan untuk mengubah bahan kimia meliputi; Nitrosomonassp. dan Nitrobactersp.
Beberapa tanaman yang dapat dibudidayakan dengan metode ini antara lain: Tanaman nabati seperti selada, kacang-kacangan, bayam, ketimun, dll., Jamu seperti, basil, timi, serai, peterseli, dll. Buah-buahan seperti stroberi, semangka, tomat, dan sebagian besar varietas tanaman berbunga di taman.
Air yang disaring dari sistem hidroponik dialirkan ke tangki ikan lele untuk disirkulasikan kembali
Akuaponik dapat dikatakan sebagai ekosistem yang lebih lestari yang memfasilitasi hubungan simbiosis antara ikan dan tumbuhan. Artinya tumbuhan dapat mengambil air yang dimurnikan oleh bakteri untuk pertumbuhannya sekaligus bertindak sebagai penyaring alami bagi ikan.
Apa perbedaan antara Hidroponik dan Aquaponik?
• Kedua sistem menggunakan larutan air yang mengandung nutrisi sebagai media tanam.
• Dalam hidroponik, pupuk dan nutrisi lainnya harus ditambahkan ke air untuk menyiapkan larutan nutrisi. Namun, dalam aquaponik, air hasil budidaya digunakan sebagai larutan nutrisi.
• Oleh karena itu, hidroponik lebih mahal dibandingkan dengan aquaponik.
• Dalam hidroponik, tidak ada bakteri yang terlibat. Dalam aquaponik, bakteri digunakan untuk mengubah bahan kimia dalam air ikan menjadi nitrat.
• Dalam sistem hidroponik, air tidak dapat didaur ulang namun dalam sistem aquaponik air dapat didaur ulang ke tangki ikan untuk tanaman ke tangki ikan lagi.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Aquaponik merupakan metode yang diturunkan dari hidroponik dan merupakan metode yang murah dan efisien untuk mendapatkan larutan nutrisi. Selain itu, ini merupakan metode ramah lingkungan untuk menumbuhkan tanaman dan akuakultur.
Gambar Courtesy: