Perbedaan utama antara transplantasi alogenik dan autologus bergantung pada sumber sel induk untuk transplantasi. Transplantasi alogenik menggunakan sel induk baru dari donor yang berbeda, sedangkan transplantasi autologus menggunakan sel induk pasien sendiri.
Sel induk adalah sel yang tidak berdiferensiasi yang dapat membelah dan berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel lainnya. Akibatnya, sel-sel ini memiliki kemampuan untuk memperbarui diri. Karena itu, mereka adalah fondasi bagi organ dan jaringan kita. Selain itu, mereka bertindak sebagai sistem perbaikan tubuh kita. Karena sel induk mampu menghasilkan lebih banyak sel anak dari jenis yang sama atau berdiferensiasi menjadi jenis sel tertentu, mereka digunakan dalam terapi sel induk untuk menggantikan jaringan yang rusak atau sakit dengan jaringan yang sehat. Terapi sel punca dapat bersifat alogenik atau autologus. Itu tergantung pada sel induk baru yang digunakan untuk menggantikan jaringan dalam transplantasi. Dalam terapi sel punca, jika sel punca yang digunakan adalah sel punca milik pasien, disebut transplantasi autologus. Tetapi, jika berasal dari donor yang berbeda, maka disebut transplantasi alogenik.