Perbedaan Kunci - Seni vs Sastra
Seni dan sastra adalah dua konsep yang terkadang membingungkan. Misalnya, meskipun kami menganggap novel sebagai karya sastra, ini juga disebut sebagai karya seni. Melalui artikel ini mari kita pahami perbedaan antara seni dan sastra. Seni dapat diartikan sebagai ekspresi keterampilan kreatif dalam bentuk visual. Di sisi lain, Sastra mengacu pada karya tulis yang dianggap memiliki nilai seni. Perbedaan utama antara seni dan sastra adalah bahwa sementara seni umumnya cenderung visual dan pendengaran, sastra tidak. Itu berdasarkan teks.
Apa itu Seni?
Menurut Oxford English Dictionary, seni dapat diartikan sebagai ekspresi keterampilan kreatif dalam bentuk visual. Ini mencakup semua bentuk seni seperti lukisan, gambar, patung, fotografi, dll. Namun, seni juga menangkap bentuk-bentuk pendengaran. Ini menunjukkan bahwa seni menangkap berbagai aktivitas manusia. Seni dapat dikategorikan dalam berbagai bentuk, genre, dan teknik. Misalnya, ketika menelaah seni, salah satu bagian yang paling mendasar adalah seni tradisi dan seni modern. Dalam seni tradisi, terdapat kekakuan dalam bentuk yang tidak terlihat dalam seni rupa kontemporer.
Seni memiliki sejarah yang sangat panjang. Pada zaman kuno, seni terlihat dalam bentuk lukisan di gua. Selama periode ini, orang menggunakan seni untuk berkomunikasi. Beberapa sosiolog menyoroti bahwa komunitas berburu dan berkumpul ini percaya bahwa seni memiliki khasiat magis. Seni juga memiliki fungsi religius. Hal ini tergambar dengan baik pada lukisan di dalam bangunan keagamaan seperti gereja dan kuil. Seni dipeluk oleh orang-orang di seluruh dunia. Ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dan mengekspresikan kreativitas mereka. Saat ini ruang lingkup seni telah menjadi jauh lebih luas dibandingkan dengan masa lalu, di mana ia digunakan untuk tujuan politik, kesejahteraan psikologis, komersialisme, dan tujuan sosial.
Apa itu Sastra?
Sastra dapat diartikan sebagai karya tulis yang dianggap memiliki nilai seni. Inilah perbedaan antara seni dan sastra. Meskipun penting untuk disoroti bahwa novel, puisi, drama dapat dianggap sebagai karya seni. Sastra menangkap berbagai karya yang mencakup fiksi, nonfiksi, puisi, drama, jurnalisme, dll. Pada dasarnya, sastra dapat dikategorikan sebagai puisi, prosa, dan drama. Sastra dianggap sebagai komponen penting dari masyarakat tertentu. Ini karena sastra biasanya mencerminkan budaya, tradisi, bahasa, kepercayaan masyarakat tertentu dan masyarakatnya.
Mari kita ambil contoh sederhana. Anda mungkin pernah membaca novel seperti Pride and Prejudice, Sense and Sensibility, Mansfield Part, dll. Dari Jane Austen. Ini termasuk dalam kategori fiksi sastra Inggris. Meskipun buku fiksi, namun mampu menekankan budaya dan tradisi Inggris selama era Victoria. Namun, jika kita mengambil fiksi lain dari Afrika, cita rasa budaya buku itu sama sekali berbeda. Karenanya, sastra memungkinkan pembaca untuk membenamkan dirinya dalam konteks tertentu dan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentangnya.
Apa perbedaan antara Seni dan Sastra?
Definisi Seni dan Sastra:
Seni: Seni adalah ekspresi keterampilan kreatif dalam bentuk visual atau pendengaran.
Sastra: Sastra mengacu pada karya tulis yang dianggap memiliki nilai artistik.
Ciri-ciri Seni dan Sastra:
Alam:
Seni: Seni adalah visual dan pendengaran.
Sastra: Sastra bersifat tekstual.
Penafsiran:
Seni: Seni biasanya diartikan secara tunggal.
Sastra: Sastra dapat memiliki interpretasi yang bervariasi.
Saat:
Seni: Seni biasanya menangkap momen tertentu.
Sastra: Sastra menangkap rentang waktu.
Gambar Courtesy:
1. Graffiti Tunnel Oleh Tony Webster dari Portland, Oregon, Amerika Serikat - Graffiti Tunnel, [CC BY 2.0], melalui Wikimedia Commons
2. Buku Fantasi Fiksi Ilmiah Polandia Oleh Piotrus - Difoto sendiri, [CC BY-SA 3.0], melalui Wikimedia Commons