Seni Mesir vs Seni Yunani
Seni rupa mesir dan seni yunani adalah dua jenis seni yang pernah menghiasi peradaban manusia purba. Pada saat yang sama mereka menunjukkan perbedaan di antara mereka dalam hal gaya dan karakteristik. Ciri-ciri seni rupa Yunani tentu berbeda dengan seni rupa Mesir.
Penting untuk diketahui bahwa seniman Mesir mengikuti penerapan hukum gaya tertentu dalam seni mereka terutama dalam pembuatan patung. Firaun membuat mereka bekerja dengan aturan dan regulasi ketat tentang seni. Di sisi lain, seni rupa Yunani jauh lebih liberal jika dibandingkan dengan seni Mesir. Seni Yunani tidak mengikuti aturan stylist yang ketat juga tidak dipaksakan oleh orang lain.
Seni Yunani lebih mementingkan mitologi dalam penciptaan karya seni mereka. Para seniman didorong untuk mengikuti gaya yang cocok untuk mereka. Mereka dibuat untuk mengamati dunia dan melanjutkan menurut apa yang mereka lihat. Menarik untuk dicatat bahwa para seniman juga menggambarkan lukisan pada karya tembikar untuk menunjukkan keahlian dan kebebasan mereka, yang jarang dilakukan oleh orang Mesir.
Orang Mesir seperti orang Romawi berjuang untuk representasi obyektif. Pada saat yang sama, mereka bekerja keras untuk mendapatkan bagian objektif dari seni mereka dengan benar. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa representasi obyektif sangat diutamakan dalam karya seni mereka. Faktanya, foto mereka memiliki kepala besar yang tidak memiliki ekspresi.
Di sisi lain, seni Yunani ditujukan pada representasi realitas daripada kebenaran obyektif. Ekspresi manusia menjadi perhatian utama para seniman Yunani. Hasilnya, patung yang dibuat oleh seniman Yunani memunculkan emosi manusia yang sebenarnya. Patung-patung ini juga sering memamerkan otot dan organ tubuh manusia.
Menarik untuk dicatat bahwa kedua bentuk seni tersebut mendorong ketelanjangan dalam seni mereka. Sementara, seni Yunani lebih banyak menggunakan ketelanjangan daripada seni Mesir, seni yang terakhir membatasi ketelanjangan hanya untuk anak-anak. Nyatanya, seniman Yunani menunjukkan ketertarikan mereka pada bentuk manusia. Bentuk manusia bukanlah kepentingan utama dalam kasus seniman Mesir.
Perbedaan menarik lainnya antara seni Yunani dan seni Mesir adalah bahwa seni Yunani sarat dengan gerakan, sedangkan seni Mesir bersifat statis dan tidak memiliki gerakan. Patung dan lukisan yang dibuat oleh seniman Yunani juga bisa menangkap gerakan. Mereka justru menangkap aksi. Seniman Mesir tidak menangkap aksi dalam penciptaan patung dan lukisan mereka.
Ideologi seni rupa Yunani dan seni Mesir juga berbeda dalam arti bahwa seni Mesir cenderung pada agama. Seniman awal dari Mesir percaya bahwa raja mereka adalah makhluk ilahi yang datang dari surga. Mereka menggambarkan raja dalam karya seni mereka dalam upaya untuk menghormati mereka. Tidak demikian halnya dengan seniman Yunani. Mereka menciptakan seni mereka lebih condong ke filosofi. Inilah perbedaan terpenting antara dua bentuk seni penting peradaban manusia purba, yaitu seni Yunani dan seni Mesir.