Perbedaan Antara Psikoanalisis Dan Behaviorisme

Daftar Isi:

Perbedaan Antara Psikoanalisis Dan Behaviorisme
Perbedaan Antara Psikoanalisis Dan Behaviorisme

Video: Perbedaan Antara Psikoanalisis Dan Behaviorisme

Video: Perbedaan Antara Psikoanalisis Dan Behaviorisme
Video: Psikoanalisa VS Behaviorisme 2024, April
Anonim

Psikoanalisis vs Behaviorisme

Perbedaan antara psikoanalisis dan behaviorisme merupakan topik yang patut dipelajari bagi setiap mahasiswa psikologi. Psikologi sebagai disiplin ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia menggunakan sejumlah pendekatan untuk memahami pola perilaku dan pemikiran individu yang beragam. Untuk tujuan ini, aliran pemikiran yang berbeda membantu psikolog untuk mendekati disiplin ini melalui perspektif yang berbeda. Behaviorisme dan psikoanalisis adalah dua aliran pemikiran semacam itu. Behavioris memberikan keunggulan pada perilaku eksternal individu dan percaya bahwa perilaku adalah respons terhadap rangsangan eksternal. Di sisi lain, psikoanalisis menekankan pada sentralitas pikiran manusia. Mereka percaya bahwa alam bawah sadar berpotensi memotivasi perilaku. Inilah perbedaan utama antara kedua pendekatan tersebut. Artikel ini mencoba untuk memberikan pemahaman yang lebih luas tentang kedua aliran ini sambil menekankan perbedaannya.

Apa itu Behaviorisme?

Behaviorisme dimulai dengan maksud untuk menyoroti pentingnya mempelajari perilaku eksternal individu daripada berkonsentrasi pada pikiran manusia yang tidak dapat diamati. Mereka menolak konsep mentalistik psikoanalisis seperti ketidaksadaran. Muncul sebagai aliran pemikiran pada tahun 1920-an, ini dipelopori oleh John B. Watson, Ivan Pavolv dan BF Skinner. Behavioris menekankan bahwa perilaku merupakan respon terhadap rangsangan eksternal. Behaviorisme didasarkan pada asumsi utama determinisme, eksperimentalisme, optimisme, anti-mentalisme, dan gagasan memelihara terhadap alam.

Karena aliran pemikiran ini memerlukan tingkat empirisme yang lebih tinggi, penggunaan eksperimen dalam pengaturan laboratorium dengan hewan seperti anjing, tikus, dan merpati terlihat. Behaviorisme terdiri dari sejumlah teori di mana teori pengkondisian klasik oleh Pavlov dan pengkondisian Operan oleh Skinner memiliki arti penting. Kedua teori tersebut menekankan berbagai bentuk pembelajaran asosiatif. Teori pengkondisian Klasik oleh Ivan Pavlov membentuk asosiasi antara rangsangan. Ini melibatkan perilaku yang terjadi sebagai respons otomatis terhadap rangsangan. Pengondisian operan, di sisi lain, melibatkan asosiasi organisme dengan tindakan mereka sendiri dengan konsekuensi. Tindakan yang diikuti dengan penguatan meningkat sementara yang diikuti oleh hukuman berkurang. Ini memberikan gambaran keseluruhan tentang behaviorisme di mana mereka percaya bahwa perilaku tersebut dipelajari dan merupakan reaksi terhadap faktor eksternal.

Apa itu Psikoanalisis?

Psikoanalisis adalah pendekatan yang dipelopori oleh Sigmund Freud, yang juga dianggap sebagai bapak psikologi modern. Tidak seperti Behaviorisme, aliran pemikiran ini menekankan pentingnya alam bawah sadar. Freud percaya bahwa alam bawah sadar memotivasi perilaku. Menurut teori gunung es, pikiran manusia terdiri dari alam sadar, prasadar dan tidak sadar. Sementara kesadaran dan prasadar dapat diakses, alam bawah sadar tidak. Ini menyimpan ketakutan, kebutuhan yang egois, motif kekerasan, dorongan amoral, dan sebagainya. Ini adalah sisi gelap dari pikiran manusia. Freud percaya bahwa ekspresi bawah sadar muncul sebagai mimpi, ucapan, dan tingkah laku.

Ketika berbicara tentang kepribadian, konsepsi Freudian terdiri dari tiga komponen, yaitu id, ego, dan superego. Dia percaya bahwa perilaku diatur oleh interaksi dari ketiganya. Id adalah bagian kepribadian yang paling primitif dan paling tidak dapat diakses. Saya mencari kepuasan segera dan beroperasi berdasarkan prinsip kesenangan. Ego berfungsi sebagai mediator antara id dan keadaan dunia luar untuk memfasilitasi interaksi mereka. Ia memegang tuntutan pencarian kesenangan id sampai suatu objek yang sesuai dapat ditemukan untuk memenuhi kebutuhan dan mengurangi ketegangan. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas. Super-ego mencoba untuk menghambat kepuasan id sepenuhnya sedangkan ego hanya menunda. Super-ego bekerja berdasarkan prinsip moralitas.

Perbedaan Antara Psikoanalisis dan Behaviorisme
Perbedaan Antara Psikoanalisis dan Behaviorisme

Psikoanalisis juga berbicara tentang perkembangan perkembangan manusia. Ini disajikan melalui tahapan psiko-seksual. Mereka adalah sebagai berikut.

1. Tahap lisan

2. Tahap anal

3. Tahap falus

4. Tahap latensi

5. Tahap genital

Psikoanalisis juga memperhatikan mekanisme pertahanan, yaitu distorsi yang diciptakan oleh ego untuk melindungi individu secara sehat. Beberapa mekanisme pertahanan adalah penolakan, identifikasi, proyeksi, sublimasi, represi, dll. Ini menghilangkan kelebihan energi. Ini menyoroti bahwa psikoanalisis adalah pendekatan yang sama sekali berbeda dengan behaviorisme.

Apa perbedaan antara Psikoanalisis dan Behaviorisme?

• Behaviorisme adalah aliran pemikiran yang menekankan pentingnya perilaku di atas pikiran.

• Ahli perilaku percaya bahwa perilaku dipelajari dan merupakan respons terhadap rangsangan eksternal.

• Ahli perilaku terlibat dalam eksperimen laboratorium secara ekstensif untuk membentuk teori seperti pengkondisian klasik dan operan.

• Psikoanalisis, di sisi lain, menekankan pentingnya pikiran manusia, terutama peran alam bawah sadar.

• Para psikoanalis percaya bahwa alam bawah sadar memotivasi perilaku.

• Signifikansi yang diberikan untuk eksperimen di lingkungan laboratorium minimal.

• Dalam pengertian ini, kedua aliran pemikiran ini terpisah lebar karena para behavioris menolak citra mentalistik dari psikoanalisis, dan psikoanalisis lebih memilih mempelajari pikiran manusia sebagai cara untuk memahami individu.

Gambar Courtesy:

Direkomendasikan: