Biji Monokotil vs Dikotil
Pada tumbuhan berbunga, biji didefinisikan sebagai bakal biji yang matang setelah pembuahan. Semua biji mengandung embrio yang merupakan tumbuhan hidup. Mereka juga mengandung makanan untuk menutrisi bagian hidup di dalamnya. Penutup benih pada dasarnya membantu melindungi embrio sampai menemukan lokasi yang tepat untuk berkecambah. Daun benih (atau kotiledon) memberikan energi yang diperlukan untuk mengembangkan embrio sampai akar dan daun sejati terbentuk. Embrio di dalam biji tidak akan berkecambah sampai kondisi yang menguntungkan. Untuk alasan ini, benih tertentu telah beradaptasi untuk tetap tidak aktif selama ratusan tahun atau lebih. Tergantung pada jumlah daun benih, semua benih dapat dikategorikan menjadi dua jenis; biji monokotil (monokotil) dan biji dikotil (dikotil). Biji juga diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan ada atau tidaknya jaringan makanan khusus yang disebut endosperm. Mereka bersifat albumin dan exalbuminous.
Bibit Monokotil
Biji monokotil hanya memiliki satu kotiledon yang panjang dan tipis. Embrio benih ini umumnya berbentuk oval, dan sebagian besar sisanya adalah endospermae, yang dilapisi oleh lapisan yang disebut 'lapisan aleuron'. Endosperma kaya akan pati dan memberi makan embrio sampai menemukan tempat yang tepat untuk berkecambah. Beberapa contoh benih monokotil adalah jagung, padi, gandum, kelapa, rerumputan, dll.
Biji Dikotil
Biji dikotil mengandung dua kotiledon, yang tebal dan berdaging. Kotiledon bertanggung jawab untuk penyerapan nutrisi dari endosperma sebelum perkecambahan biji. Beberapa contoh biji dikotil yang umum adalah kacang polong, buncis, kacang tanah, apel, dll. Setiap biji dikotil memiliki kulit biji yang unik, yang memberikan tampilan yang khas. Testa adalah lapisan luar kulit benih, yang melindungi benih dari kerusakan dan mencegahnya mengering. Tegmen adalah lapisan tipis yang terletak di sebelah testa. Tegmen melindungi bagian dalam benih. Hilum adalah area tempat benih menempel pada dinding ovarium. Di dekat hilus, ada pori-pori kecil yang disebut mikropil, di mana air masuk ke dalam benih. Selain itu, mikropil juga memungkinkan difusi gas pernapasan selama perkecambahan.
Apa perbedaan antara Biji Monokotil dan Dikotil?
• Biji monokotil mengandung satu kotiledon sedangkan biji dikotil mengandung dua kotiledon.
• Kotiledon biji monokotil umumnya panjang dan tipis, sedangkan kotiledon biji dikotil tebal dan berdaging.
• Embrio biji dikotil berukuran besar sedangkan biji monokotil berukuran kecil.
• Biji dikotil mengandung plumule besar dan daun plumule terlipat, sedangkan benih monokotil mengandung plumule sangat kecil dan daun plumule gulung.
• Hilum dan mikropil biji dikotil terlihat jelas sedangkan biji monokotil tidak terlihat.
• Biji apel dan poppy custard adalah contoh untuk biji dikotil albumin sedangkan sereal, millet, dan biji palem adalah beberapa contoh biji monokotil albiuminous.
• Biji gram, kacang polong, mangga dan sawi adalah beberapa contoh biji dikotil exalbuminous, sedangkan anggrek merupakan contoh biji monokotil exalbuminous.
Baca lebih banyak:
1. Perbedaan Antara Daun Monokotil dan Dikotil
2. Perbedaan Antara Akar Monokotil dan Dikotil
3. Perbedaan Antara Spora dan Benih
4. Perbedaan Antara Buah dan Biji