Berat Kotor vs Berat Pinggir Jalan
Ada dua konsep yang umum digunakan dalam hal bobot kendaraan, yaitu bobot kotor dan bobot trotoar. Penting untuk mengetahui bobot kotor dan bobot trotoar, dan semua yang termasuk dalam dua bobot ini untuk memastikan keselamatan keluarga Anda dan kendaraan yang Anda kendarai. Artikel ini mencoba menjelaskan perbedaan antara 'berat kotor' dan 'berat trotoar', dan mengapa kedua jenis bobot ini penting bagi pemilik kendaraan.
Batasi Berat
Berat trotoar sering ditentukan oleh pabrikan, dan penting untuk melihat apa yang termasuk dan apa yang telah dikecualikan untuk sampai pada berat trotoar kendaraan karena bobot ini digunakan untuk menghitung bobot lain seperti kapasitas angkut kargo kendaraan atau muatan maksimum. Secara umum, bobot trotoar adalah bobot kendaraan yang sebenarnya saat tidak ada penumpang yang dimuat di atasnya dan juga tidak ada bagasi di kendaraan. Namun, bobot kerb termasuk tangki bahan bakar yang penuh dengan bahan bakar.
Berat kotor
Berat kotor suatu kendaraan selalu merupakan berat trotoar bersama dengan berat penumpang dan kargo yang mereka bawa. Jadi, Berat kotor = Berat trotoar + Berat total penumpang + Bagasi di kendaraan
Jika Anda melihat lebih dekat, kedua konsep ini memberi kita wawasan tentang kapasitas muatan kendaraan sebagai Berat kotor - Berat tepi jalan = Kapasitas muat kendaraan atau berat yang dapat dibawa kendaraan di atasnya.
Apa perbedaan antara Berat Kotor dan Berat Pinggir Jalan? • Batasan berat kendaraan adalah berat standar kendaraan dengan semua aksesori standar dan cairan serta pendingin, tetapi tanpa penumpang dan kargo. • Berat kotor adalah berat trotoar ditambah penumpang dan kargo. • Perbedaan antara berat kotor dan berat trotoar memberi kita daya dukung muatan kendaraan. |