Perbedaan Antara Plato Dan Aristoteles

Daftar Isi:

Perbedaan Antara Plato Dan Aristoteles
Perbedaan Antara Plato Dan Aristoteles

Video: Perbedaan Antara Plato Dan Aristoteles

Video: Perbedaan Antara Plato Dan Aristoteles
Video: Cara Berpikir Socrates, Plato, dan Aristoteles 2024, November
Anonim

Plato vs Aristoteles

Paling tepat untuk membahas perbedaan antara Platon dan Aristoteles dalam hal konsep mereka. Plato dan Aristoteles adalah dua pemikir dan filsuf hebat yang berbeda dalam penjelasan konsep filosofis mereka. Menarik untuk dicatat bahwa Platon adalah guru Aristoteles, tetapi yang terakhir masih berbeda dari yang pertama. Aristoteles banyak menekankan pada supremasi pengamatan dan pembentukan realitas. Plato, di sisi lain, lebih mementingkan masalah pengetahuan. Dia mengatakan bahwa ide tidak hanya merupakan bagian dari kesadaran manusia, tetapi juga ditemukan di luar kesadaran manusia. Ide-ide Plato bersifat subjektif. Di sisi lain, gagasan Aristoteles tidaklah subjektif.

Siapakah Aristoteles?

Aristoteles bukanlah seorang idealis dalam filosofinya. Aristoteles tidak percaya pada bentuk universal. Menurutnya setiap konsep atau objek harus dipelajari secara individu untuk memahaminya. Akibatnya, dia menginginkan observasi dan pengalaman langsung untuk membuktikan sebuah konsep. Zat adalah yang paling krusial dari sepuluh kategori menurut Aristoteles. Substansi primer tidak lain adalah hal individu, menurutnya.

Aristoteles, terlebih lagi, mencoba mengembangkan metode penalaran universal. Dia ingin mempelajari segalanya tentang kenyataan. Menurut Aristoteles, setiap zat dibedakan dari zat lain dalam kategori tertentu berdasarkan ciri atau ciri yang diwarisi. Ini hanya membuktikan fakta bahwa zat bisa berbeda.

Menurut Aristoteles, tujuan manusia ada bermacam-macam. Dari semuanya, kebahagiaan adalah tujuan akhir manusia yang layak dikejar. Ia berkata bahwa ada fungsi khusus untuk semua manusia. Ia akan mengatakan bahwa fungsi seseorang hanya terkait dengan perannya dalam masyarakat.

Perbedaan Antara Plato dan Aristoteles
Perbedaan Antara Plato dan Aristoteles

Aristoteles percaya bahwa mengetahui yang baik saja tidak cukup untuk menjadi baik. Dia percaya bahwa seseorang harus berlatih dengan baik jika ingin menjadi baik. Ini adalah ide praktis yang bahkan diterima saat ini.

Siapakah Plato?

Plato adalah seorang idealis sempurna dalam filosofinya. Platon idealis karena ia percaya bahwa setiap konsep memiliki cita-cita atau bentuk universal. Jadi, eksperimen penalaran dan pemikiran sudah cukup bagi Platon untuk membuktikan sebuah konsep. Platon menetapkan skema untuk menggambarkan hal-hal tertentu dengan mengidentifikasinya sesuai dengan karakteristik dan propertinya. Plato tidak menerima pandangan Aristoteles tentang fungsi manusia.

Plato percaya bahwa mengetahui yang baik sama dengan berbuat baik. Ia mengatakan bahwa jika seseorang mengetahui hal yang benar maka secara otomatis akan menuntunnya untuk melakukan hal yang benar. Ini bukanlah ide yang sangat praktis.

Plato vs Aristoteles
Plato vs Aristoteles

Apa perbedaan antara Plato dan Aristoteles?

• Kelahiran:

• Plato diyakini lahir pada tahun 428/427 atau 424/423 SM.

• Aristoteles lahir pada tahun 384 SM.

• Kematian:

• Plato diyakini meninggal pada tahun 348/347 SM.

• Aristoteles meninggal pada 322 SM.

• Subjektivitas:

• Gagasan Plato bersifat subjektif.

• Gagasan Aristoteles tidak subjektif.

• Kerja:

• Karya Plato bertahan selama bertahun-tahun.

• Namun, sekitar 80% karya Aristoteles hilang selama bertahun-tahun.

• Keyakinan:

• Platon idealis karena dia percaya bahwa setiap konsep memiliki ideal atau bentuk universal.

• Aristoteles tidak percaya pada bentuk universal. Menurutnya setiap konsep atau objek harus dipelajari secara individu untuk memahaminya.

• Membuktikan Konsep:

• Penalaran dan eksperimen pemikiran sudah cukup bagi Plato untuk membuktikan sebuah konsep.

• Aristoteles menginginkan observasi dan pengalaman langsung untuk membuktikan sebuah konsep.

• Menjadi baik:

• Plato percaya bahwa mengetahui yang baik sama dengan berbuat baik. Ia mengatakan bahwa jika seseorang mengetahui hal yang benar maka secara otomatis akan menuntunnya untuk melakukan hal yang benar.

• Aristoteles percaya bahwa mengetahui yang baik saja tidak cukup untuk menjadi baik. Dia percaya bahwa seseorang harus berlatih dengan baik jika ingin menjadi baik.

• Kontribusi Ilmiah:

• Plato tidak banyak berkontribusi pada sains karena kebanyakan idenya hanya teori dan tidak praktis.

• Aristoteles telah memberikan kontribusi besar bagi sains. Dia dikenal sebagai salah satu ilmuwan sejati di masa lalu.

Inilah perbedaan utama antara Plato dan Aristoteles. Seperti yang Anda lihat, meskipun Aristoteles adalah murid Plato, dia telah berkontribusi lebih banyak kepada dunia karena sebagian besar idenya praktis.

Gambar Courtesy:

  1. Aristoteles melalui Wikicommons (Domain Umum)
  2. Plato oleh Marie-Lan Nguyen (CC BY 3. 0)

Direkomendasikan: