Frustrasi vs Depresi
Membedakan perbedaan antara frustrasi dan depresi bisa jadi agak membingungkan karena kedua emosi ini memiliki hubungan. Ingatlah bahwa kita harus memahami frustrasi dan depresi sebagai dua istilah berbeda di mana kita dapat mengamati hubungan tertentu. Sebagai manusia, kita semua mengalami frustrasi dan beberapa tingkat depresi dalam hidup. Frustrasi dapat didefinisikan sebagai emosi yang dialami orang ketika mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka. Depresi, di sisi lain, harus dipahami sebagai kondisi psikologis di mana seseorang merasa tidak tertarik pada aktivitas apa pun dan merasa tidak berdaya. Seseorang dapat merasakan keadaan ketidakberdayaan ini, ketika dia tidak dapat mencapai tujuannya. Ini menyoroti bahwa frustrasi dapat menyebabkan depresi. Artikel ini mencoba menyoroti perbedaan antara kedua istilah tersebut.
Apakah Frustrasi itu?
Frustrasi dapat dipahami sebagai emosi yang dirasakan seseorang ketika suatu tujuan tidak dapat dicapai atau dipenuhi. Ini adalah kondisi yang sangat normal yang kita semua alami setiap hari ketika kita tidak dapat menyelesaikan tugas karena beberapa rintangan yang menghalangi jalan kita. Rintangan ini bisa menjadi hambatan internal atau hambatan eksternal. Misalnya, bayangkan seseorang yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, tetapi tidak mampu karena sedang menghadapi masalah keuangan dan harus mencari pekerjaan. Orang tersebut merasa frustasi karena tujuannya dihalangi oleh ketentuan wajib lainnya. Ini adalah contoh dari rasa frustrasi dalam hidup kita. Seperti disebutkan di atas, penyebab frustrasi dapat bersifat internal atau eksternal. Jika bersifat internal, itu karena konflik dalam diri individu yang menghasilkan emosi yang membuat frustrasi. Tapi,jika disebabkan oleh penyebab eksternal seperti orang, lingkungan kerja, dll., ini dapat diidentifikasi sebagai penyebab eksternal. Manusia memiliki kapasitas untuk menyalurkan rasa frustrasinya ke arah tujuan tertentu dan mempertahankan hidupnya dengan cara yang sehat dan bahagia. Namun, jika seseorang sangat frustasi karena tidak dapat mencapai target tertentu, ada kemungkinan dia akan marah, tidak bahagia, kecewa dan bahkan tertekan. Di sinilah konsep depresi berperan.ada kemungkinan baginya untuk marah, tidak bahagia, kecewa bahkan tertekan. Di sinilah konsep depresi berperan.ada kemungkinan baginya untuk marah, tidak bahagia, kecewa bahkan tertekan. Di sinilah konsep depresi berperan.
Apa itu Depresi?
Tidak seperti Frustrasi, depresi bukanlah emosi umum yang kita semua alami meskipun kita semua bisa mengalami depresi pada suatu saat dalam hidup kita. Depresi disebabkan karena berbagai alasan. Frustrasi dapat dilihat sebagai salah satu kemungkinan seperti itu. Orang-orang dari segala usia bisa mengalami depresi mulai dari anak kecil hingga orang tua. Depresi dapat mempengaruhi rutinitas harian seseorang. Itu mempengaruhi pandangan hidup, pandangan diri dan juga mengubah cara kita memandang dunia. Berbeda dengan frustrasi, depresi dianggap sebagai gangguan psikologis yang perlu ditangani dengan terapi dan pengobatan. Seseorang yang depresi memiliki sedikit energi, merasa dikalahkan, tidak berdaya, tidak berharga, dan lelah. Orang seperti itu mungkin juga menderita insomnia dan melepaskan diri dari semua aktivitas. Dia mungkin juga memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Apa perbedaan antara Frustasi dan Depresi?
• Frustrasi adalah emosi yang dialami orang, ketika mereka tidak dapat mencapai tujuan mereka.
• Depresi adalah suatu kondisi psikologis dimana seseorang merasa tidak tertarik dengan aktivitas apapun dan merasa tidak berdaya.
• Tingkat frustrasi yang berlebihan dapat menyebabkan depresi.
• Tidak seperti frustrasi, karena depresi adalah gangguan psikologis, ia perlu ditangani dengan terapi dan pengobatan.
• Orang yang frustrasi mungkin menunjukkan emosi seperti kemarahan, ketidakbahagiaan, kekecewaan, dan bahkan depresi, sementara orang yang depresi mungkin merasa kalah, tidak berdaya, tidak berharga, dan lelah.
Gambar Courtesy:
- Pria frustrasi oleh LaurMG. (CC BY-SA 3.0)
- Depresi oleh Sander van der Wel (CC BY-SA 2.0)