Perbedaan Antara Konflik Konstruktif Dan Merusak

Daftar Isi:

Perbedaan Antara Konflik Konstruktif Dan Merusak
Perbedaan Antara Konflik Konstruktif Dan Merusak

Video: Perbedaan Antara Konflik Konstruktif Dan Merusak

Video: Perbedaan Antara Konflik Konstruktif Dan Merusak
Video: Jenis jenis Konflik Sosial (Sosiologi - SBMPTN, UN, SMA) 2024, Mungkin
Anonim

Konflik Konstruktif vs Merusak

Perbedaan antara konflik konstruktif dan destruktif ada pada hasil utamanya. Konflik adalah ketidaksepakatan yang serius antara dua pihak. Dalam pengaturan organisasi, konflik muncul antara karyawan, departemen, dan organisasi itu sendiri. Ini mengarah pada iklim negatif dalam organisasi. Konflik dapat muncul karena saling ketergantungan tugas, masalah status, sifat individu, kurangnya sumber daya, masalah gaji, dll. Ketika berbicara tentang konflik, ada dua jenis. Itu adalah konflik konstruktif dan konflik destruktif. Seperti namanya, hasil dari kedua jenis konflik ini sangat berbeda. Konflik konstruktif mengarah pada hasil positif yang sebagian besar melibatkan resolusi konflik. Namun, konflik yang merusak biasanya berakhir dengan akibat negatif. Ini tidak harus harus dilakukan di dalam organisasi; itu bisa terjadi di lingkungan lain seperti keluarga, di antara teman, atau bahkan negara bagian. Melalui artikel ini mari kita periksa perbedaan antara kedua jenis konflik tersebut; yaitu konflik konstruktif dan konflik destruktif.

Apa itu Konflik Konstruktif?

Konflik biasanya dipandang sebagai sesuatu yang negatif, karena menimbulkan banyak antagonisme dan frustrasi antara pihak-pihak yang terlibat. Namun, konflik tidak selalu harus merusak. Dalam konflik yang konstruktif, meski muncul perselisihan antara dua pihak, hal ini dapat diselesaikan secara positif sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Ini sering disebut sebagai situasi win-win karena kedua belah pihak mendapatkan keuntungan darinya. Selain itu, komunikasi yang terjadi antara kedua pihak seringkali merupakan komunikasi yang jujur dan terbuka. Mereka tidak melibatkan respons emosional, impulsif, dan berfokus pada menemukan solusi. Kedua pihak menyadari perlunya menyelesaikan konflik agar tuntutan masing-masing pihak dapat dipenuhi.

Mari kita asumsikan bahwa konflik muncul pada sekelompok karyawan yang diberi tugas tertentu. Kedua karyawan tersebut merasa perlu untuk mencapai target tersebut namun memiliki strategi yang berbeda. Melalui konflik yang konstruktif, kedua karyawan tersebut dapat menemukan solusi dengan bekerja sebagai satu tim. Ini kemudian meningkatkan kinerja tim individu juga. Akan tetapi, konflik yang merusak membawa hasil yang berbeda dari konflik yang membangun.

Perbedaan Antara Konflik Konstruktif dan Merusak
Perbedaan Antara Konflik Konstruktif dan Merusak

Konflik konstruktif adalah situasi win-win bagi kedua belah pihak

Apa itu Konflik yang Merusak?

Berbeda dengan konflik konstruktif, konflik destruktif ditandai dengan perasaan frustrasi dan antagonisme. Konflik yang merusak tidak membawa hasil yang positif dan merusak produktivitas organisasi. Dalam situasi seperti itu, kedua belah pihak berusaha untuk menang dengan harga berapa pun. Mereka menolak untuk berkomunikasi secara jujur dan terbuka dan menolak solusi yang dibawa oleh pihak lain. Tidak seperti dalam konflik konstruktif di mana ada rasa hormat terhadap karyawan lain, dalam konflik destruktif hal ini tidak bisa dilihat.

Dalam konflik destruktif, tuntutan kedua belah pihak tidak terpenuhi. Ini menciptakan frustrasi lebih lanjut dan tindakan impulsif. Kedua pihak bahkan mungkin terlibat dalam aktivitas yang mencemari citra pihak lain. Konflik semacam itu biasanya tidak memperkuat hubungan tetapi merugikan hubungan kerja. Ini menyoroti bahwa sementara konflik konstruktif bisa baik untuk organisasi, konflik destruktif tidak.

Apa perbedaan antara Konflik Konstruktif dan Konflik Merusak?

• Definisi Konflik Konstruktif dan Merusak:

• Dalam konflik yang konstruktif, meski muncul perselisihan antara dua pihak, hal ini dapat diselesaikan dengan cara yang positif sehingga menguntungkan kedua belah pihak.

• Dalam konflik yang merusak, ketidaksepakatan mengarah pada hasil negatif yang menciptakan perasaan frustrasi dan antagonisme.

• Hasil:

• Konflik yang membangun memiliki hasil yang positif.

• Konflik yang merusak memiliki hasil yang negatif.

• Pengaruh pada Hubungan:

• Konflik yang membangun memperkuat hubungan antara kedua pihak.

• Konflik yang merusak merusak hubungan antara kedua pihak.

• Situasi Dibuat:

• Konflik yang konstruktif menciptakan situasi win-win dimana kedua belah pihak mendapatkan keuntungan.

• Dalam konflik yang merusak, kedua belah pihak tidak mendapatkan keuntungan.

• Komunikasi:

• Dalam konflik yang membangun, ada komunikasi yang jujur.

• Dalam konflik yang merusak, tidak ada.

• Kinerja:

• Konflik yang membangun meningkatkan kinerja terutama dalam kelompok.

• Konflik yang merusak mengurangi kinerja.

• Aksi Para Pihak:

• Dalam konflik yang konstruktif, kedua belah pihak terlibat dalam penyelesaian masalah.

• Dalam konflik yang merusak, Anda tidak dapat melihat bahwa kedua belah pihak terlibat dalam menyelesaikan masalah.

Gambar Courtesy:

Direkomendasikan: