Perbedaan Antara Saham Dan Obligasi

Perbedaan Antara Saham Dan Obligasi
Perbedaan Antara Saham Dan Obligasi

Video: Perbedaan Antara Saham Dan Obligasi

Video: Perbedaan Antara Saham Dan Obligasi
Video: Perbedaan Obligasi Dengan Saham 2024, November
Anonim

Saham vs Obligasi

Saham dan obligasi adalah dua kata yang sangat penting bagi investor. Saham dan obligasi adalah dua alat investasi penting yang membentuk portofolio investor mana pun pada titik waktu tertentu. Dari sudut pandang perusahaan, ini adalah cara untuk meningkatkan ekuitas dari pasar. Keduanya diperjualbelikan di pasar saham dan merupakan bentuk investasi penting bagi masyarakat umum. Kata-katanya sering membingungkan dan orang sulit membedakan keduanya. Artikel ini bermaksud untuk menjelaskan semua keraguan seputar konsep saham dan obligasi.

Saham

Perusahaan biasanya membagi modalnya menjadi bagian-bagian kecil dengan nilai yang sama. Bagian terkecil ini dikenal sebagai bagian. Perusahaan biasanya menerbitkan saham di publik untuk menambah modal. Orang yang membeli atau diberikan saham disebut pemegang saham. Saham adalah sertifikat kertas yang mewakili kepemilikan sebagian dalam suatu perusahaan. Jika sebuah perusahaan menerbitkan jutaan saham dan seseorang memiliki beberapa saham di perusahaan, dia dikatakan sebagai pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Saham tidak memiliki jangka waktu yang berarti untuk selamanya atau selama perusahaan bertahan. Nilai merekalah yang terus berubah tergantung pada kinerja perusahaan.

Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk go public, itu mengeluarkan saham yang memiliki nilai nominal. Katakanlah misalnya sebuah perusahaan mengeluarkan saham denominasi $ 1, tetapi dalam jangka waktu dan kinerja yang baik dari perusahaan tersebut harga sahamnya naik menjadi $ 5. Ini berarti bahwa seseorang yang memiliki saham perusahaan memiliki $ 5 di perusahaan tersebut dan dia dapat menjual untuk uang itu kapan pun dia mau.

Obligasi

Obligasi adalah pinjaman yang diberikan oleh orang biasa kepada sebuah perusahaan dan perusahaan tersebut harus membayar bunga tertentu kepada pemegang obligasi sampai obligasi tersebut jatuh tempo. Perusahaan juga harus membayar kembali jumlah pokok yang telah dipinjamkan. Ini pada dasarnya adalah kontrak antara seseorang dan perusahaan di mana perusahaan setuju untuk membayar bunga sebagai pengganti pinjaman yang dibuat oleh orang tersebut. Obligasi adalah instrumen yang digunakan oleh perusahaan mana pun untuk mengumpulkan modal dari publik. Pemegang obligasi menggunakan sertifikat ini sebagai bentuk investasi di suatu perusahaan dan mereka dijamin mendapatkan bunga yang terhutang setiap tahun atau setengah tahun dari perusahaan.

Dalam kasus obligasi, perusahaan adalah penerbitnya sedangkan orang biasa adalah investor. Ikatan dapat disebut sebagai IOU antara perusahaan dan seseorang. Obligasi adalah sekuritas pendapatan tetap karena memberikan pendapatan tetap dalam bentuk bunga sampai saat jatuh tempo. Pemegang obligasi tidak memiliki suara dalam masalah internal perusahaan tetapi perusahaan memperlakukan mereka sebagai prioritas ketika menyangkut pembayaran bunga.

Perbedaan antara saham dan obligasi

Banyak orang yang belum paham tentang perbedaan saham dan obligasi. Meskipun benar bahwa keduanya adalah alat investasi dan bagi perusahaan sarana untuk meningkatkan modal, namun terdapat perbedaan yang mencolok di antara keduanya. Berikut ringkasannya.

1. Saham adalah ekuitas dan merupakan kepemilikan dalam suatu perusahaan sedangkan pemegang obligasi tidak memiliki saham dalam perusahaan kecuali berhak atas bunga dari perusahaan.

2. Obligasi adalah hutang kepada perusahaan dan pemegang obligasi adalah yang pertama menerima uangnya kembali jika perusahaan bubar.

3. Obligasi relatif lebih aman tetapi memberikan pengembalian investasi yang lebih rendah. Saham bisa berubah-ubah tetapi juga membawa imbalan yang lebih tinggi.

4. Saham adalah untuk selamanya atau selama masa berlakunya perusahaan sedangkan obligasi adalah untuk jangka waktu terbatas dan tidak memiliki nilai setelah selesainya jangka waktu.

Untuk investasi yang lebih aman, setiap investor disarankan untuk menyimpan saham dan obligasi dalam portofolionya.

Direkomendasikan: