Perbedaan Antara Sekularisme Dan Sekularisasi

Daftar Isi:

Perbedaan Antara Sekularisme Dan Sekularisasi
Perbedaan Antara Sekularisme Dan Sekularisasi

Video: Perbedaan Antara Sekularisme Dan Sekularisasi

Video: Perbedaan Antara Sekularisme Dan Sekularisasi
Video: Beda Sekuler, Sekularisme dan Sekularisasi | Ber Pikir 2024, Mungkin
Anonim

Perbedaan Kunci - Sekularisme vs Sekularisasi

Meskipun sekularisme dan sekularisasi adalah dua istilah yang sering digunakan bersama, ada perbedaan utama antara kedua istilah tersebut. Sebelum mengidentifikasi perbedaannya mari kita lihat kata-katanya. Baik sekularisme dan sekularisasi berasal dari kata sekuler. Ini hanya dapat dipahami sebagai tidak religius atau spiritual. Sekarang mari kita fokus pada dua kata tersebut. Sekularisme adalah sikap filosofis yang menekankan bahwa pemikiran keagamaan tidak boleh mempengaruhi publik dan agama serta institusi harus menjadi entitas yang terpisah. Sekularisasi adalah proses di mana masyarakat yang memiliki nilai-nilai agama yang tertanam dalam institusi sosial bergerak menuju kerangka kelembagaan non-agama. Ini menyoroti bahwa sekularisme lebih merupakan sikap filosofis,sekularisasi adalah proses aktual yang menyoroti transformasi yang sedang terjadi dalam masyarakat. Artikel ini mencoba menyoroti perbedaan ini secara mendetail.

Apa itu Sekularisme?

Sekularisme adalah sikap filosofis yang menekankan bahwa pemikiran keagamaan tidak boleh mempengaruhi publik dan agama serta institusi harus menjadi entitas yang terpisah. Istilah ini pertama kali digunakan oleh George Jacob Holyoake, seorang penulis Inggris. Ini berakar pada gagasan kebanyakan pemikir selama Pencerahan. John Locke, Thomas Paine, James Madison adalah beberapa pemikir kunci yang dapat dianggap sebagai contoh.

Sekularisme menekankan gagasan bahwa berbagai institusi sosial harus tetap tidak dipengaruhi oleh agama. Ini termasuk pendidikan, politik, dan bahkan pemerintahan rakyat secara keseluruhan. Di masa lalu sebelum Pencerahan, agama memiliki kendali atas sebagian besar institusi. Misalnya, agama adalah jantung ekonomi serta pendidikan. Hal ini mengakibatkan terjadinya diskriminasi dan penciptaan tatanan sosial atas dasar prinsip agama. Sekularisme menyoroti bahwa hubungan ini harus diputus. Mayoritas masyarakat modern yang kita tinggali saat ini dapat dianggap sebagai contoh masyarakat sekuler.

Perbedaan Antara Sekularisme dan Sekularisasi
Perbedaan Antara Sekularisme dan Sekularisasi

Apa itu Sekularisasi?

Sekularisasi adalah proses di mana masyarakat yang memiliki nilai-nilai agama yang tertanam dalam institusi sosial bergerak menuju kerangka kelembagaan non-agama. Dalam teori perkembangan seperti teori modernisasi, sekularisasi masyarakat tertentu dipandang sebagai langkah menuju modernitas. Argumen yang dikemukakan para ahli teori adalah bahwa seiring dengan proses modernisasi dan rasionalisasi, peran agama dan otoritasnya semakin berkurang.

Beberapa ahli menganggap sekularisasi sebagai proses sejarah. Dalam proses ini, kontrol yang dimiliki agama atas berbagai institusi sosial dan budaya masyarakat berubah. Alhasil, agama menjelma menjadi institusi yang memiliki kekuatan kecil untuk mempengaruhi institusi sosial lainnya. Mari kita ambil contoh kecil. Di masa lalu, dalam masyarakat feodal, agama memiliki kendali yang sangat besar atas kehidupan masyarakat, baik secara ekonomi maupun sosial. Gereja bukan sekedar institusi agama tetapi juga memiliki kekuatan untuk mengontrol masyarakat. Sekarang dalam masyarakat modern, agama tidak memiliki kekuatan seperti itu. Sebagai gantinya, ada lembaga lain seperti hukum perdata, pemerintahan, dan sistem peradilan.

Perbedaan Kunci - Sekularisme vs Sekularisasi
Perbedaan Kunci - Sekularisme vs Sekularisasi

Apa perbedaan antara Sekularisme dan Sekularisasi?

Definisi Sekularisme dan Sekularisasi:

Sekularisme: Sekularisme adalah sikap filosofis yang menekankan bahwa pemikiran keagamaan tidak boleh mempengaruhi publik dan agama dan institusi harus menjadi entitas yang terpisah.

Sekularisasi: Sekularisasi adalah proses di mana masyarakat yang memiliki nilai-nilai agama yang tertanam dalam institusi sosial bergerak menuju kerangka kelembagaan non-agama.

Karakteristik Sekularisme dan Sekularisasi:

Alam:

Sekularisme: Sekularisme adalah pendirian filosofis.

Sekularisasi: Sekularisasi adalah sebuah proses.

Gambar Courtesy:

1. Gereja vs Negara [Domain publik], melalui Wikimedia Commons

2. Kartun tentang Sekularisasi Jerman c. 1803 [Domain publik], melalui Wikimedia Commons

Direkomendasikan: