Perbedaan Antara Sosialisasi Primer Dan Sekunder

Daftar Isi:

Perbedaan Antara Sosialisasi Primer Dan Sekunder
Perbedaan Antara Sosialisasi Primer Dan Sekunder

Video: Perbedaan Antara Sosialisasi Primer Dan Sekunder

Video: Perbedaan Antara Sosialisasi Primer Dan Sekunder
Video: PERBEDAAN METABOLIT PRIMER DAN METABOLIT SEKUNDER 2024, April
Anonim

Perbedaan Kunci - Sosialisasi Primer vs Sosialisasi Sekunder

Mari kita lihat dulu gambaran umum tentang sosialisasi, sebelum melihat perbedaan antara Sosialisasi Primer dan Sekunder. Sosialisasi mengacu pada proses di mana seorang individu, kebanyakan anak-anak menjadi bersosialisasi. Ini termasuk mengenal masyarakat dan budaya seseorang. Melalui inilah anak belajar tentang sikap, nilai, norma, adat istiadat, tabu dan berbagai elemen sosial dan budaya. Ketika seorang anak lahir, ia tidak menyadari unsur sosial dan budaya. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi kepada anak agar ia menjadi anggota masyarakat. Sosialisasi terutama ada dua. Mereka adalah sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer mengacu pada proses di mana anak disosialisasikan melalui keluarga pada tahun-tahun usia dini. Sosialisasi sekunder dimulai setelah sosialisasi primer berakhir. Ini termasuk peran yang dimainkan oleh agen sosial lain seperti pendidikan, kelompok sebaya, dll. Inilah perbedaan utama antara keduanya. Melalui artikel ini mari kita simak perbedaannya lebih jauh.

Apa itu Sosialisasi Primer?

Sosialisasi primer mengacu pada proses di mana anak disosialisasikan melalui keluarga pada tahun-tahun usia dini. Ini menyoroti bahwa agen kunci dalam proses sosialisasi primer adalah keluarga. Mari kita pahami ini melalui contoh sederhana. Seorang anak yang sangat kecil dalam sebuah keluarga memiliki sedikit pengetahuan tentang budayanya. Dia tidak menyadari nilai-nilai, norma sosial, praktik, dll. Melalui keluarga itulah anak mengetahui apa yang diterima dan apa yang tidak dalam masyarakat tertentu.

Menurut Talcott Parsons, dua proses spesifik dilakukan oleh keluarga ketika berbicara tentang sosialisasi primer. Mereka,

  1. Internalisasi budaya masyarakat
  2. Penataan kepribadian

Parsons menyatakan bahwa hanya mempelajari budaya seseorang tidak cukup karena dapat menyebabkan lenyapnya masyarakat. Sebaliknya, ia mengusulkan internalisasi budaya, yang akan membantu keberlangsungan budaya seseorang. Kedua, ia menjelaskan bahwa kepribadian anak dibentuk sesuai dengan budaya dan tatanannya. Dalam pengertian ini, keluarga beroperasi sebagai pabrik yang menghasilkan tipe kepribadian yang diperlukan. Sekarang mari kita beralih ke sosialisasi sekunder.

Perbedaan Antara Sosialisasi Primer dan Sekunder
Perbedaan Antara Sosialisasi Primer dan Sekunder

Apa itu Sosialisasi Sekunder?

Sosialisasi sekunder mengacu pada proses yang dimulai di tahun-tahun berikutnya melalui lembaga seperti pendidikan dan kelompok sebaya. Ini menyoroti bahwa periode waktu di mana sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder terjadi berbeda satu sama lain. Dalam sosialisasi sekunder, keterlibatan keluarga kurang karena agen atau lembaga sosial lain mengambil peran penting.

Ini jelas dapat dipahami melalui sekolah. Di lingkungan sekolah, anak mendapatkan pengalaman baru, karena sekolah berfungsi sebagai jembatan antara keluarga dan masyarakat. Anak belajar untuk diperlakukan sama seperti orang lain tanpa perhatian khusus yang dia terima di rumah. Dia juga belajar untuk mentolerir orang lain dan bekerja dengan semua orang. Dalam pengertian ini, keterpaparan yang diperoleh anak melalui sosialisasi sekunder lebih dekat dengan masyarakat yang sebenarnya. Ini jelas menyoroti perbedaan antara sosialisasi primer dan sekunder. Ini dapat diringkas sebagai berikut.

Sosialisasi Primer vs Sekunder
Sosialisasi Primer vs Sekunder

Apa Perbedaan Antara Sosialisasi Primer dan Sekunder?

Definisi Sosialisasi Primer dan Sekunder:

Sosialisasi Primer: Sosialisasi primer mengacu pada proses di mana anak disosialisasikan melalui keluarga pada tahun-tahun usia dini.

Sosialisasi Sekunder: Sosialisasi sekunder mengacu pada proses yang dimulai di tahun-tahun berikutnya melalui lembaga seperti pendidikan dan kelompok sebaya.

Karakteristik Sosialisasi Dasar dan Menengah:

Agen Sosial

Sosialisasi Primer: Keluarga adalah agen sosial utama.

Sosialisasi Sekunder: Pendidikan dan kelompok sebaya adalah beberapa contoh untuk agen sosial sekunder.

Wewenang

Sosialisasi Primer: Anak pertama kali disosialisasikan melalui Sosialisasi Primer.

Sosialisasi Sekunder: Dalam sosialisasi sekunder, anak disosialisasikan lebih lanjut.

Gambar Courtesy: 1. “Lmspic” oleh Blackcatuk di en.wikipedia. [CC BY-SA 3.0] melalui Wikimedia Commons 2. Jus minum keluarga (2) Oleh Bill Branson (Fotografer) [Domain publik], melalui Wikimedia Commons

Direkomendasikan: