Perbedaan Antara Fungsionalisme Dan Teori Konflik

Daftar Isi:

Perbedaan Antara Fungsionalisme Dan Teori Konflik
Perbedaan Antara Fungsionalisme Dan Teori Konflik

Video: Perbedaan Antara Fungsionalisme Dan Teori Konflik

Video: Perbedaan Antara Fungsionalisme Dan Teori Konflik
Video: PERUBAHAN SOSIAL - TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN TEORI KONFLIK 2024, November
Anonim

Perbedaan Kunci - Fungsionalisme vs Teori Konflik

Fungsionalisme dan teori konflik adalah dua perspektif yang digunakan dalam Sosiologi di mana beberapa perbedaan dapat diidentifikasi. Sosiologi adalah disiplin ilmu sosial yang mempelajari masyarakat manusia dan perilaku kelompok dalam masyarakat. Dalam sosiologi, banyak perspektif digunakan untuk memahami masyarakat manusia. Melalui setiap perspektif, pendekatan berbeda digunakan untuk memahami masyarakat. Fungsionalisme, teori konflik, dan interaksionisme simbolik adalah perspektif utama. Pada artikel ini, kita akan memperhatikan teori fungsionalisme dan konflik. Teori Fungsionalisme dan Konflik menggunakan pendekatan makro dalam memahami masyarakat. Perbedaan utama antara teori fungsionalisme dan konflik adalah bahwa, dalam fungsionalisme, masyarakat dipahami sebagai sistem yang terdiri dari subbagian berbeda yang memiliki fungsi spesifik. Di samping itu,Teori konflik memahami masyarakat melalui konflik sosial yang muncul akibat ketimpangan yang terjadi di antara berbagai kelas sosial.

Apa itu Fungsionalisme?

Seperti disebutkan dalam pendahuluan, fungsionalisme memandang masyarakat sebagai sistem yang tercipta dari berbagai bagian. Setiap bagian memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat. Mari kita sederhanakan ini. Dalam masyarakat terdapat pranata sosial seperti pendidikan, agama, keluarga, ekonomi dan pranata politik. Setiap lembaga memiliki fungsi khusus yang berkontribusi pada masyarakat atau sistem. Jika seseorang menjadi disfungsional, ini tidak hanya mempengaruhi institusi itu tetapi juga sistem sosialnya. Inilah sebabnya mengapa beberapa fungsionalis membandingkan masyarakat dengan tubuh manusia.

Fungsionalis seperti Talcott Parsons secara khusus menekankan pentingnya tatanan sosial. Dalam setiap masyarakat, penting untuk mempertahankan status quo agar masyarakat dapat berfungsi secara efektif. Ketika tatanan sosial ini tidak dipertahankan, maka akan menimbulkan kondisi konflik dan kekacauan dalam masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena permasalahan yang muncul dalam suatu lembaga atau sejumlah lembaga. Misalnya, pada masa revolusi sosial, keseimbangan sosial atau tatanan sosial hilang.

Konsep lain yang ditekankan oleh Fungsionalis adalah kesadaran kolektif. Menurut Durkheim, masyarakat dimungkinkan karena adanya konsensus di antara masyarakat. Ini hasil dari kesadaran kolektif yang mengacu pada kepercayaan umum masyarakat. Ini meletakkan dasar untuk fungsionalisme.

Perbedaan Antara Fungsionalisme dan Teori Konflik
Perbedaan Antara Fungsionalisme dan Teori Konflik

Patung Emilie Durkhiem

Apa Teori Konflik?

Teori konflik menyoroti bahwa berbagai kelompok dalam masyarakat memiliki kepentingan berbeda yang dapat menimbulkan konflik. Ada banyak cabang teori konflik di mana Marxisme memegang posisi unik. Marxisme menyoroti pentingnya faktor ekonomi. Menurut Karl Marx, konflik dalam masyarakat muncul karena ketimpangan antar kelas sosial yang berbeda.

Interpretasi lain dari teori konflik bermula dari Max Weber, yang menyoroti bahwa selain ekonomi, faktor seperti kekuasaan dan status juga penting. Seperti yang Anda lihat, teori fungsionalisme dan konflik menyajikan sudut pandang dalam mendekati masyarakat. Namun, ada perbedaan antara kedua perspektif tersebut. Ini dapat diringkas sebagai berikut.

Perbedaan Kunci Teori Fungsionalisme vs Konflik
Perbedaan Kunci Teori Fungsionalisme vs Konflik

Karl Marx

Apa Perbedaan Antara Fungsionalisme dan Teori Konflik?

Definisi Fungsionalisme dan Teori Konflik:

Fungsionalisme: Dalam fungsionalisme, masyarakat dipahami sebagai sistem yang terdiri dari subbagian berbeda yang memiliki fungsi tertentu.

Teori Konflik: Teori konflik memahami masyarakat melalui konflik sosial yang muncul akibat ketimpangan yang terjadi di antara berbagai kelas sosial.

Karakteristik Fungsionalisme dan Teori Konflik:

Pandangan Masyarakat:

Fungsionalisme: Masyarakat dipandang sebagai sistem yang terdiri dari berbagai bagian.

Teori Konflik: Masyarakat dipandang sebagai perjuangan antar kelas yang berbeda karena ketidaksetaraan.

Pendekatan:

Fungsionalisme: Fungsionalisme menggunakan pendekatan makro.

Teori Konflik: Teori konflik juga menggunakan pendekatan makro.

Tekanan:

Fungsionalisme: Fungsionalisme menekankan kerja sama.

Teori Konflik: Teori konflik menekankan persaingan.

Gambar Courtesy: 1. Le buste d'Émile Durkheim 03 Oleh Christian Baudelot [CC BY-SA 4.0], melalui Wikimedia Commons 2. Karl Marx Oleh John Jabez Edwin Mayall [Domain publik], melalui Wikimedia Commons

Direkomendasikan: