Perbedaan Kunci - Studi Eksperimental vs Observasional
Studi eksperimental dan observasi adalah dua jenis studi di mana sejumlah perbedaan dapat diidentifikasi. Dalam melakukan kajian penelitian, peneliti dapat mengadopsi berbagai jenis penelitian untuk sampai pada kesimpulan. Studi eksperimental dan observasi adalah dua kategori tersebut. Perbedaan utama antara studi eksperimental dan studi observasional adalah bahwa studi eksperimental adalah studi di mana peneliti memiliki kendali atas sebagian besar variabel. Sedangkan studi observasi adalah studi dimana peneliti hanya mengamati subjek tanpa mengontrol variabel apapun. Artikel ini mencoba mengklarifikasi perbedaan antara keduanya secara mendalam.
Apa itu Studi Eksperimental?
Studi eksperimental adalah studi di mana peneliti memiliki kendali atas sebagian besar variabel. Setelah masalah penelitian terbentuk, peneliti mengadakan penelitian yang memungkinkannya menemukan jawaban atas masalah penelitian. Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian dalam setting tertentu seperti laboratorium dimana dia dapat mengontrol variabel. Namun, ini tidak berarti bahwa semua variabel dapat dikontrol. Sebaliknya, beberapa variabel dapat berada di luar kendali peneliti.
Studi eksperimental terutama dilakukan dalam ilmu alam. Ini tidak menunjukkan bahwa studi eksperimental tidak dapat dilakukan dalam ilmu sosial. Mereka bisa dilakukan. Masalahnya, dalam ilmu sosial, variabel pengendali bisa menjadi urusan yang rumit. Ini karena kita berurusan dengan manusia.
Apa itu Studi Observasional?
Studi observasional adalah penelitian dimana peneliti hanya mengamati subjek tanpa mengontrol variabel apapun. Jenis studi ini terutama digunakan dalam ilmu sosial. Dalam disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, dll., Studi observasi digunakan untuk memahami perilaku manusia. Studi observasi juga dapat dilakukan dalam ilmu pengetahuan alam untuk memahami pola perilaku.
Saat berbicara tentang studi observasional, ada dua teknik penelitian utama yang dapat digunakan. Mereka adalah observasi alami dan observasi partisipan. Dalam teknik observasi alamiah, peneliti mengamati subjek penelitian, tanpa menjadi bagian darinya. Namun, dalam observasi partisipatif, peneliti menjadi bagian dari masyarakat sehingga memperoleh perspektif orang dalam. Ia juga menjadi bagian dari komunitas subjek penelitian dan memahami interpretasi subjektif yang dimiliki orang.
Dalam melakukan studi observasional, peneliti harus sangat berhati-hati karena perilaku manusia dapat dengan mudah berubah ketika diperhatikan. Ini adalah proses alami. Namun, hal ini dapat berpengaruh pada hasil akhir yang ingin diperoleh peneliti. Oleh karena itu, untuk memperoleh data yang akurat, peneliti tidak boleh mengganggu dan tidak menarik perhatian subjek penelitian, yang akan menurunkan validitas temuan penelitian.
Seperti yang bisa Anda amati, ada perbedaan yang jelas antara studi eksperimental dan studi observasional. Kedua studi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dan hanya dapat diterapkan dalam pengaturan tertentu. Perbedaan tersebut dapat diringkas sebagai berikut.
Apa Perbedaan Antara Studi Eksperimental dan Observasional?
Definisi Studi Eksperimental dan Observasional:
Studi Eksperimental: Studi eksperimental adalah studi di mana peneliti memiliki kendali atas sebagian besar variabel.
Studi Observasional: Studi observasional adalah studi di mana peneliti hanya mengamati subjek tanpa mengendalikan variabel apa pun.
Karakteristik Studi Eksperimental dan Observasional:
Variabel:
Studi Eksperimental: Dalam studi eksperimental, peneliti memiliki kendali atas variabel. Dia dapat memanipulasi variabel untuk membuat perubahan di lingkungan.
Studi Observasional: Dalam studi observasional, peneliti tidak mengontrol lingkungan penelitian, ia hanya mengamati.
Pemakaian:
Studi Eksperimental: Studi eksperimental sebagian besar dilakukan dalam ilmu pengetahuan alam.
Studi Observasional: Studi observasional sebagian besar dilakukan dalam ilmu sosial.
Pengaturan:
Studi Eksperimental: Pengaturan laboratorium sebagian besar sesuai karena variabel dapat dikontrol dengan mudah.
Studi Observasional: Setting natural digunakan, dimana subjek penelitian dapat bertindak secara natural tanpa dikendalikan.
Gambar Courtesy:
1. "Percobaan Milgram v2" oleh Fred the Oyster. [CC BY-SA 4.0] melalui Wikimedia Commons
2. “Observación de aves en Nador” oleh Kokopelado - Karya sendiri. [GFDL] melalui Wikimedia Commons