Manic vs Mania
Ketika berbicara tentang kondisi psikologis dan penyakit jiwa kita sering mendengar kata manic dan mania yang perlu dipahami dengan gambaran tentang perbedaan di antara keduanya. Mania biasanya mengacu pada kondisi psikologis di mana seseorang yang mengidapnya akan merasa gembira, hiperaktif, dan delusi. Namun, manik dapat diartikan sebagai dipengaruhi oleh mania. Ini bisa menjadi individu atau episode, sedangkan mania mengacu pada kondisi atau penyakit itu sendiri. Inilah perbedaan yang signifikan antara kedua istilah tersebut. Artikel ini mencoba untuk menyoroti perbedaan antara manik dan mania sambil menguraikan kedua istilah tersebut.
Apa itu Mania?
Mania mengacu pada kondisi psikologis yang membuat seseorang merasa gembira, hiperaktif, dan bahkan delusi. Orang seperti itu dapat memiliki suasana hati yang intens sehingga orang tersebut akan merasa sangat energik. Mania didiagnosis sebagai kondisi gangguan bipolar. Seseorang yang menderita gangguan bipolar cenderung mengalami episode manik dan juga depresi.
Pada fase awal, mania bisa membawa kegembiraan yang berlebihan, dimana individu tersebut akan penuh percaya diri, kreatif dan energik. Namun, ini hanyalah salah satu bentuk mania. Setelah fase ini berakhir, diikuti oleh kecemasan, depresi, dan bahkan perilaku gelisah. Umumnya, seseorang yang menderita mania merasakan emosi yang sangat kuat sehingga sulit untuk mengendalikan emosinya. Tingkat keparahan mania juga berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya. Orang yang menderita mania yang lebih ringan dianggap menderita hipomania.
Apa itu Manic?
Manik seperti disebutkan di atas mengacu pada mania. Dalam pengertian ini, ini adalah kata sifat dalam bahasa yang digunakan untuk menggambarkan seseorang atau episode. Sebuah episode bukanlah penyakit psikologis itu sendiri; ini lebih merupakan suatu kondisi yang hanya merupakan salah satu komponen penyakit. Pertama mari kita lihat perilaku seseorang yang menderita mania. Individu merasa sangat bahagia dan percaya diri dan memiliki konsepsi bahwa dia spesial dan tak terkalahkan. Orang-orang seperti itu dapat dengan mudah diperparah dan mudah tersinggung. Mereka akan terlibat dalam perilaku berisiko dan membuat pilihan yang buruk dan biasanya di luar karakter. Orang-orang ini menghadapi kesulitan dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka karena karakteristik ini.
Di sisi lain, episode manik terjadi dalam waktu singkat di mana individu akan merasa gembira, atau mudah tersinggung. Ketika orang tersebut mengalami episode manik dia akan merasa terlalu percaya diri dan bahagia seolah-olah orang tersebut dapat menaklukkan apapun dan kemudian ini akan diikuti oleh depresi dimana orang tersebut akan merasa sangat rendah dan kekurangan energi. Episode manik dapat terjadi jika orang tersebut menderita semacam gangguan bipolar.
Apa perbedaan antara Manic dan Mania?
• Mania biasanya mengacu pada kondisi psikologis di mana individu yang mengidapnya akan merasa gembira, hiperaktif, dan delusi.
• Tingkat keparahan mania berubah dari satu kondisi ke kondisi lain.
• Mania didiagnosis sebagai kondisi gangguan bipolar.
• Manik dapat didefinisikan sebagai orang yang terkena mania.
• Manic menggambarkan seseorang atau suatu episode.
• Seseorang yang mengalami episode mania dapat menunjukkan gejala mania seperti perasaan gembira, sangat percaya diri, dan bahkan tidak merasa perlu tidur teratur.