Analitis vs Deskriptif
Analitis dan deskriptif adalah dua jenis gaya penulisan yang berbeda. Mereka juga merupakan metodologi dalam melakukan penelitian. Namun secara umum, gaya penulisan ini tetap diadopsi oleh penulis saat mempresentasikan esai atau laporan mereka di kelas yang lebih tinggi atau saat menulis untuk jurnal. Gaya penulisan seseorang memiliki banyak pengaruh bagi pembacanya, dan keberhasilan atau kekurangannya seringkali bergantung pada seberapa baik penulis menguasai gaya penulisannya. Artikel ini mencoba menyoroti perbedaan antara gaya penulisan analitis dan deskriptif.
Penulisan Deskriptif
Penulisan deskriptif seringkali dianggap sebagai jenis tulisan akademis yang paling sederhana karena hanya dimaksudkan untuk memperkaya pembaca dengan fakta dan informasi. Apa, kapan, di mana, kata-kata yang paling baik dijawab oleh gaya penulisan ini. Contoh penulisan deskriptif terbaik adalah ringkasan artikel atau hasil percobaan ilmiah. Beberapa kata yang digunakan oleh instruktur untuk menunjukkan fakta bahwa itu sebenarnya gaya penulisan deskriptif yang mereka inginkan adalah meringkas, mengumpulkan, mendefinisikan, mendaftar, melaporkan, mengidentifikasi, dll.
Saat mendeskripsikan seseorang atau suatu tempat atau suatu hal, tulisan deskriptif sering dipilih oleh penulis untuk menyajikan perasaan yang utuh kepada pembaca. Hal ini memerlukan pemilihan bahasa yang kaya dan kata-kata yang sarat dengan metafora untuk menyajikan kepada pembaca gambaran yang hidup seolah-olah dia ada di sana untuk menyaksikan adegan penulisan. Meskipun beberapa bagian bersifat deskriptif murni, gaya penulisan ini sering kali menjadi pendahuluan bagi gaya penulisan lain sebagai pengantar.
Penulisan Analitis
Evaluasi dan perbandingan adalah fitur utama dari penulisan analitis dan itu lebih dari sekadar menggambarkan suatu peristiwa, seseorang, atau sesuatu. Mengapa, apa, dan apa pertanyaan selanjutnya yang paling baik dijawab dengan gaya penulisan ini. Seseorang perlu belajar bagaimana menyajikan kontennya dengan cara argumentatif. Ini membutuhkan pengetahuan bagaimana memberi alasan dan menyajikan bukti kepada pembaca. Ada banyak cara berbeda untuk menyampaikan argumen, tetapi masalahnya harus terstruktur dengan baik secara logis dan harus selalu mengarah pada kesimpulan.
Tujuan dasar dari penulisan analitik bukanlah untuk memberikan informasi atau fakta kepada pembaca tetapi untuk memeriksa fakta dan membandingkan serta mengevaluasinya untuk memberikan penilaian. Seringkali hubungan sebab dan akibat mudah dibentuk dengan bantuan tulisan analitis.
Analitis vs Deskriptif
• Meskipun dua gaya penulisan yaitu deskriptif dan analitis tampak eksklusif dan sangat berbeda satu sama lain, seringkali penggunaan keduanya dalam satu bagian menjadi perlu.
• Apa, kapan, di mana pertanyaan paling baik dijawab dengan gaya penulisan deskriptif. Di sisi lain, pertanyaan mengapa, apa, dan apa selanjutnya dijawab lebih baik dengan gaya penulisan analitis.
• Penulisan deskriptif bertujuan untuk menyajikan fakta dan informasi, sedangkan tujuan penulisan analitik adalah membandingkan, menganalisis dan mengevaluasi sesuatu.
• Bahasa lebih kaya pada tulisan deskriptif sedangkan isinya lebih terstruktur dan penuh logika untuk suatu kesimpulan dalam penulisan analitik.