Penelitian Deskriptif vs Korelasi
Meskipun penelitian deskriptif dan korelasional adalah variasi penelitian yang banyak digunakan, terdapat perbedaan tertentu antara kedua jenis penelitian ini. Ketika berbicara tentang penelitian, mereka dapat dikategorikan dengan cara yang berbeda berdasarkan sifat penelitian, tujuan, temuan, dan metode yang digunakan. Penelitian deskriptif sebagian besar dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang populasi penelitian. Di sisi lain, penelitian korelasional berfokus pada menemukan apakah ada hubungan antara dua atau lebih faktor (variabel) dan juga berfokus pada sifat hubungan tersebut. Inilah perbedaan utama antara penelitian deskriptif dan korelasional. Melalui artikel ini mari kita simak perbedaan ini secara mendalam. Pertama, mari kita berkonsentrasi pada penelitian deskriptif.
Apa itu Penelitian Deskriptif?
Seperti disebutkan di atas, penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang populasi penelitian. Ini dapat mencakup data kualitatif dan kuantitatif. Peneliti tidak hanya mengeksplorasi level permukaan, tetapi juga mencoba menggali masalah penelitian pada level yang lebih dalam.
Seorang peneliti yang melakukan penelitian deskriptif mengumpulkan informasi rinci dari para partisipan. Dia dapat menggunakan sejumlah teknik untuk tujuan ini. Beberapa teknik yang banyak digunakan dalam ilmu sosial adalah survei, wawancara, studi kasus, bahkan observasi. Sebagai contoh, seorang peneliti yang ingin menggali sikap remaja terhadap komodifikasi pendidikan bahasa dapat melakukan penelitian deskriptif. Hal ini karena penelitiannya bertujuan untuk memahami sikap kelompok umur tertentu terhadap fenomena komodifikasi bahasa. Untuk penelitian khusus ini, ia dapat menggunakan metode survei dan juga wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data. Peneliti tidak mencoba menemukan penyebab atau menjawab pertanyaan 'mengapa' tetapi hanya mencari pemahaman atau deskripsi rinci. Namun,penelitian korelasional berbeda.
Apa itu Penelitian Korelasi?
Berbeda dengan penelitian deskriptif yang fokusnya pada pengumpulan data deskriptif, dalam penelitian korelasional peneliti mencoba untuk mengidentifikasi hubungan yang ada antar variabel. Peneliti juga berusaha untuk memahami sifat dari hubungan tersebut. Namun, penting untuk menunjukkan bahwa meskipun peneliti mengidentifikasi apakah ada hubungan antara faktor-faktor tersebut, ia tidak memanipulasi variabel untuk mengambil kesimpulan. Dia tidak bisa memprediksi variabel mana yang mempengaruhi yang lain.
Sebagai contoh, seorang peneliti yang mempelajari tentang bunuh diri bisa mendapatkan ide bahwa ada hubungan antara bunuh diri remaja dengan perselingkuhan. Ini adalah prediksi yang dia buat. Namun dalam penelitian korelasional untuk mengetahui keterkaitan antar variabel, peneliti perlu mencari pola dalam korpus datanya. Ini menyoroti bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara kedua jenis penelitian ini. Sekarang mari kita rangkum perbedaannya sebagai berikut.
Apa Perbedaan Antara Penelitian Deskriptif dan Korelasi?
Definisi Riset Deskriptif dan Korelasi:
Penelitian Deskriptif: Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang populasi penelitian.
Penelitian Korelasi: Dalam penelitian korelasional, peneliti mencoba mengidentifikasi hubungan yang ada antar variabel.
Karakteristik Penelitian Deskriptif dan Korelasi:
Deskripsi:
Penelitian Deskriptif: Penelitian ini memberikan data deskriptif yang kental.
Penelitian Korelasi: Penelitian korelasional tidak menyediakan data deskriptif; Namun, ini mengeksplorasi asosiasi.
Prediksi:
Penelitian Deskriptif: Dalam penelitian deskriptif, prediksi tidak dapat dibuat.
Penelitian Korelasi: Dalam penelitian korelasional, prediksi tentang kemungkinan hubungan dapat dibuat.
Hubungan sebab dan akibat:
Penelitian Deskriptif: Dalam penelitian deskriptif, kausalitas tidak dapat dieksplorasi.
Penelitian Korelasi: Meskipun kausalitas tidak dapat dieksplorasi dalam penelitian korelasional, hubungan antar variabel dapat diidentifikasi.
Gambar Courtesy:
1. “Tropenmuseum, bagian dari Museum Nasional Kebudayaan Dunia” [CC BY-SA 3.0], melalui Wikimedia Commons
2. "Korelasi vs sebab akibat" oleh Rcragun - Memiliki pekerjaan. [CC BY 3.0] melalui Wikimedia Commons