Marmer diasah vs Dipoles
Marmer merupakan salah satu batuan metamorf yang semakin banyak digunakan di seluruh pelosok tanah air oleh pemilik rumah sebagai bahan pembuatan lantai kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga selain juga menggunakan marmer berupa meja dapur. Bangunan paling terkenal dan ikonik yang seluruhnya terbuat dari marmer putih di dunia adalah Tajmahal di Agra, dikunjungi oleh jutaan wisatawan setiap tahun.
Pemasok memberikan lembaran marmer ke toko setelah mengolahnya. Lembaran ini bisa diasah atau dipoles. Artikel ini mencoba memperjelas perbedaan antara marmer terasah dan marmer untuk memudahkan memilih salah satu dari dua jenis di rumah.
Marmer diasah
Marmer terasah merupakan marmer yang melalui proses finishing sehingga memberikan tampilan matte. Batuan yang ditambang dibuat untuk menjalani penggilingan dan kemudian diampelas sebelum dipotong menjadi potongan-potongan besar, untuk dikirim ke toko-toko di mana ia dijual kepada pemilik rumah dan pembangun untuk keperluan pembuatan lantai. Marmer yang diasah memiliki permukaan luar yang halus, tetapi tidak bersinar seperti marmer yang dipoles. Permukaan marmer yang diasah tidak berkilau, dan cukup porous sehingga harus sering menggunakan sealant untuk mempertahankan hasil akhirnya. Namun, marmer yang diasah menunjukkan lebih sedikit goresan dan juga membutuhkan lebih sedikit perawatan.
Marmer Dipoles
Permukaan marmer yang dipoles merupakan hasil dari semua buffing yang dilakukan setelah permukaan marmer digiling dan diamplas setelah ditambang. Penggosokan inilah yang memberi marmer poles kilau dan kilau yang khas. Kilap tinggi ini dapat disimpan dengan perawatan yang tepat untuk waktu yang lama. Hasil akhir ini adalah hasil dari kepala yang semakin halus yang digunakan untuk memoles permukaan marmer. Kilauan marmer yang dipoles sedemikian rupa sehingga hampir seperti cermin. Lapisan akhir ini menutup sebagian besar pori marmer sehingga bebas dari kelembapan, dan juga tidak mudah rusak.
Apa perbedaan antara Honed dan Polished Marble?
• Perbedaan mendasar antara permukaan marmer yang diasah dan dipoles adalah karena semua buffing yang dilakukan setelah permukaan batu melalui proses penggilingan dan pengamplasan.
• Jika buffing tidak dilakukan, permukaan memiliki finishing yang diasah sedangkan buffing dengan head yang semakin halus memberikan permukaan yang terpoles pada marmer.
• Marmer terasah lebih berpori daripada marmer poles sehingga membutuhkan penyegelan yang lebih sering
• Marmer yang dipoles memiliki lapisan seperti cermin dan merupakan lapisan marmer yang paling halus
• Permukaan yang diasah memiliki tampilan yang lebih lembut
• Marmer yang telah dipoles membuat pori-porinya tertutup, itulah sebabnya ia mampu menghilangkan kelembapan.
• Poles membuat permukaan terasa lebih sejuk. Inilah alasan mengapa pembangun lebih suka hasil akhir ini di iklim panas
• Marmer yang diasah lebih baik untuk meja dapur karena tidak mudah ternoda