Kediktatoran vs Otokrasi
Kita terbiasa dengan demokrasi sebagai sistem politik di dunia yang beradab, karena ini dianggap sebagai bentuk pemerintahan terbaik saat ini. Namun, ada banyak jenis pemerintahan lainnya seperti kediktatoran dan otokrasi. Meskipun keduanya mengacu pada sistem politik di mana kekuasaan berada di tangan individu, ada perbedaan halus yang membuat kedua bentuk pemerintahan berbeda satu sama lain. Artikel ini mencoba menyoroti perbedaan ini.
Kediktatoran
Kapan pun kata kediktatoran digunakan, contoh klasik pemerintahan Hitler di Jerman selama PD II dan pemerintahan Idi Amin di Uganda pada tahun 70-an muncul di benak seseorang. Kediktatoran sangat mirip dengan otokrasi karena kendali kekuasaan tetap berada di tangan individu atau kelas orang seperti junta militer di Burma hari ini. Kekuatan individu ini, yang disebut diktator, tidak terbatas dan tidak terkendali. Dia tidak bertanggung jawab kepada siapa pun dan tidak ada tindakannya yang tunduk pada peninjauan yudisial. Diktator seperti itu sering berubah menjadi tirani karena dia tahu bahwa dia tidak perlu memberikan pembenaran untuk setiap gerakan atau kebijakannya. Seorang diktator adalah yang tertinggi di negaranya, dan dia tidak membutuhkan persetujuan rakyat untuk melakukan apapun yang dia inginkan.
Kediktatoran bisa jadi hasil dari satu partai yang memerintah negara dengan kepala diktator atau bisa juga kediktatoran militer dengan kepala militer mengambil alih semua kekuasaan untuk dirinya sendiri. Kediktatoran sering kali ditandai dengan kematian, pembunuhan, atau genosida karena keserakahan, kebencian, kesombongan, dan kekuasaan. Hitler diyakini telah menyebabkan jutaan kematian orang Yahudi sedangkan Idi Amin diyakini bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan ribu orang India.
Kediktatoran
Otokrasi adalah sistem politik di mana satu orang berada di pucuk pimpinan urusan dan mengontrol kehidupan dan nasib semua orang di negaranya. Semua keputusan diambil oleh pria ini yang keputusannya tertinggi dan tidak tunduk pada hukum negara mana pun. Kata tersebut berasal dari bahasa Yunani yang artinya auto dan rule yang artinya self-rule. Namun, terjemahan yang tidak berbahaya ini secara harfiah berarti tempat di mana satu orang mengatur segalanya sendirian. Tidak ada supremasi hukum seperti halnya demokrasi, dan tidak ada orang lain yang berkonsultasi dengan penguasa tertinggi ini saat membuat keputusan sehingga itu bahkan bukan oligarki.
Apa perbedaan antara Kediktatoran dan Otokrasi?
• Tidak banyak perbedaan antara kediktatoran dan otokrasi karena dalam kedua sistem negara ini dipimpin oleh satu orang. Namun, kediktatoran memiliki konotasi negatif sedangkan otokrasi dianggap sebagai kejahatan yang lebih rendah.
• Seorang otokrat tidak memiliki kultus kepribadian atau karisma seorang diktator dan ini mungkin menahannya dari mengambil keputusan ekstrem yang dapat sangat merugikan rakyatnya.
• Perbedaan lain yang muncul adalah bahwa kediktatoran dapat menjadi aturan dari partai atau kelas tertentu (seperti aturan partai tunggal seperti di Jerman Hitler, atau junta militer, di Myanmar) sedangkan, dalam otokrasi, selalu ada satu individu siapa yang memimpin urusan ini.