Akrilik vs Lateks
Jenis cat berbeda-beda; Beberapa untuk lukisan kain, beberapa untuk lukisan bangunan, dan ada juga cat terpisah untuk karya seni.
Cat Lateks
Awalnya lateks adalah produk alami yang ditemukan di pohon karet. Meski dinamai cat lateks, namun tidak mengandung lateks asli. Padahal, cat lateks memiliki polimer sintetis yang sama sekali berbeda dan memiliki sifat yang berbeda dengan lateks alam. Cat lateks adalah istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan semua cat yang menggunakan polimer sintetik. Mereka menggunakan polimer sintetik seperti vinil akrilik, akrilik sebagai pengikat. Karena, lateks alami dan polimer sintetik ini memiliki tampilan seperti susu dan menjadi bening serta fleksibel saat kering, cat ini disebut lateks.
Cat akrilik
Akrilik adalah sekelompok resin yang berasal dari asam akrilat, asam metakrilat, atau senyawa terkait lainnya. Mereka adalah zat plastik termoplastik atau termoseting. Mereka adalah polimer yang dihasilkan oleh monomer menggunakan inisiator polimerisasi dan panas. Cat akrilik adalah cat yang pigmennya tersuspensi dalam emulsi polimer akrilik.
Cat akrilik cepat kering setelah diaplikasikan. Ini kental dan bisa diencerkan dengan air saat digunakan. Bergantung pada tingkat pengenceran, lukisan akrilik yang sudah jadi dapat memiliki efek pewarnaan air atau lukisan cat minyak. Selain air, cat akrilik dapat dimodifikasi dengan gel, media, atau pasta akrilik. Meskipun cat akrilik larut dalam air, namun setelah lukisan mengering, cat tersebut tidak luntur dengan air. Selanjutnya, pengecatan tidak dapat dilepas dengan pelarut lembut lainnya. Namun, lukisan akrilik pada permukaan padat dapat dihilangkan seluruhnya oleh beberapa pelarut yang juga akan menghilangkan semua lapisan lukisan. Cat akrilik pada kulit bisa dihilangkan menggunakan minyak.
Ada berbagai jenis cat akrilik yang tersedia. Beberapa memiliki lapisan gloss dan beberapa memiliki lapisan matte. Biasanya cat akrilik benar-benar matte. Lukisan yang dibuat dengan cat akrilik memiliki sentuhan akhir seperti satin. Seniman dapat mengubah tampilan akhir dengan menggunakan mantel atau pernis atas. Jika cat akrilik dilarutkan dalam air, cat akan cepat kering tetapi dengan menggunakan penghambat seperti aditif berbasis glikol atau gliserin, penguapan air yang cepat dapat diperlambat.
Penggunaan cat akrilik lebih fleksibel dan bisa langsung diaplikasikan ke kanvas mentah jika diperlukan. Mereka lebih stabil daripada lukisan minyak dan tidak mudah retak atau pudar seperti cat minyak. Salah satu keunggulan cat akrilik adalah dapat dicampur dengan media lain. Pastel, pulpen, atau arang dapat digunakan untuk menggambar di atas permukaan cat akrilik yang telah dikeringkan. Bahkan zat lain seperti pasir, beras dapat dimasukkan ke dalam karya seni saat cat akrilik digunakan.
Apa perbedaan antara Akrilik dan Lateks?