Brut vs Sampanye
Ada banyak jenis minuman beralkohol seperti anggur, bir, wiski, rum, tequila, dan sebagainya. Meskipun ini semua adalah kategori minuman yang terdefinisi dengan baik, ada banyak sub jenis di dalam setiap kategori yang menimbulkan masalah bagi mereka yang tidak menyukai minuman ini tetapi harus mengkonsumsinya atas nama minuman sosial di pesta dan pertemuan sosial. Brut dan Champagne adalah dua sub jenis anggur yang membuat kebingungan di benak orang. Hal ini dikarenakan kedua wine tersebut terlihat sama persis dan perbedaannya, jika ada terletak pada rasanya yang akan dijelaskan pada artikel ini.
sampanye
Jika ada satu anggur yang berkuasa di antara semua anggur bersoda di seluruh dunia, itu pasti Champagne. Ini adalah salah satu anggur yang dihormati dan dijunjung tinggi oleh pecinta anggur di seluruh dunia. Champagne adalah nama yang diberikan untuk anggur bersoda yang dibuat dengan varietas anggur tertentu seperti Pinot dan Chardonnay yang ditanam di petak tertentu di wilayah Prancis yang disebut Champagne.
Meskipun anggur bening serupa dibuat di banyak negara Eropa dan Amerika lainnya menggunakan anggur dari varietas yang berbeda, mereka tidak dapat disebut Champagne. Pencinta sampanye dapat mencium aroma anggur dari kejauhan dan menjamin rasanya yang unik dan berbeda. Kilau sampanye saat gabus dicabut dan minuman dituangkan ke dalam gelas kering adalah hasil dari penambahan gas karbon dioksida selama tahap kedua fermentasi minuman.
Brut
Sampanye dibuat di Prancis sejak abad ke-17. Pada abad ke-19 gula ditambahkan untuk pertama kalinya, untuk membuat minuman itu manis. Orang-orang tidak hanya menyukai rasa manis dari sampanye, tetapi juga membantu pembuat sampanye menyembunyikan beberapa kekurangan yang muncul di minuman selama proses pembuatan. Kadang-kadang, anggur tidak memenuhi kualitas yang diinginkan, tetapi dapat digunakan karena rasa yang tersembunyi di balik rasa manis.
Sementara orang Rusia lebih suka sampanye yang paling manis dengan banyak gula, orang Amerika dan Inggris lebih suka sampanye kering dengan jumlah gula paling sedikit. Sampanye dengan sedikit gula, saat diproduksi pertama kali, disebut sebagai demi-sec yang secara harfiah berarti setengah kering. Popularitas sampanye yang kurang manis ini mendorong lebih banyak produsen untuk membuat anggur bersoda dengan lebih sedikit gula. Anggur ini disebut lebih atau ekstra kering. Pada tahun 1846 anggur bersoda pertama tanpa tambahan gula diluncurkan. Awalnya tidak disukai dan disebut kasar karena rasanya yang parah. Gaya ini kemudian disebut sebagai Brut, dan anggur bersoda ekstra kering ini sekarang menjadi salah satu bentuk sampanye paling populer.
Brut vs Sampanye