Perbedaan Kunci - Ironi dan Kemunafikan
Ironi dan Kemunafikan adalah dua kata di mana beberapa perbedaan dapat diidentifikasi meskipun beberapa membingungkan perbedaan yang ada di antara kedua kata tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menghadapi situasi dan kejadian di mana ironi dan kemunafikan muncul. Sebelum memahami perbedaannya, mari kita definisikan kedua kata tersebut terlebih dahulu. Ironi mengacu pada ungkapan makna melalui penggunaan bahasa yang biasanya berarti sebaliknya. Misalnya, kita mengharapkan sesuatu terjadi tetapi yang terjadi justru kebalikannya. Kemunafikan, bagaimanapun, memiliki arti yang berbeda. Ini adalah perilaku di mana seseorang berpura-pura memiliki standar yang lebih tinggi daripada yang terjadi. Inilah perbedaan utama antara kedua kata tersebut. Melalui artikel ini mari kita mencoba untuk mendapatkan gagasan yang lebih jelas dari kedua kata tersebut sambil menekankan perbedaannya.
Apa Ironi?
Seperti yang telah disebutkan dalam pendahuluan, Ironi merujuk pada ungkapan makna melalui penggunaan bahasa yang biasanya memiliki arti sebaliknya. Ini secara sederhana dapat dipahami sebagai situasi atau contoh di mana kebalikan dari apa yang diharapkan terjadi. Mari kita pahami ini melalui sebuah contoh. Pada ujian, seorang siswa menasihati siswa lain untuk tidak membuat kesalahan tertentu tetapi akhirnya membuat kesalahan persis yang dia sarankan agar tidak dilakukan siswa lain.
Dalam situasi seperti itu, sungguh ironis karena kebalikan dari yang diharapkan terjadi. Inilah mengapa ironi dianggap sebagai putaran takdir. Ironi adalah perangkat sastra khusus yang digunakan dalam sastra juga. Dalam pengertian ini, ada berbagai jenis ironi yang perlu diperhatikan oleh seorang siswa. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
- Ironi Dramatis
- Ironi situasional
- Ironi yang tragis
- Ironi verbal
- Ironi kosmis
Sekarang kita memiliki ide dasar tentang ironi, mari kita beralih ke kemunafikan untuk memahami perbedaan antara kedua kata tersebut.
Apa itu Kemunafikan?
Kemunafikan adalah perilaku di mana seseorang berpura-pura memiliki standar yang lebih tinggi daripada yang terjadi. Dalam pengertian ini, itu adalah kepura-puraan yang dikenakan individu untuk menyoroti perilaku yang tidak dia miliki. Misalnya, bayangkan seseorang yang selalu berpesan agar tidak menghakimi dan diskriminatif, namun akhirnya melakukan hal yang sama dalam skenario kehidupan nyata. Ini menyoroti bahwa meskipun individu berpura-pura menjadi orang suci di depan orang lain, itu hanyalah façade.
Perbedaan antara ironi dan kemunafikan adalah, dalam ironi, itu adalah pelintiran keadaan, tetapi dalam kemunafikan, tidak demikian. Itu adalah kepura-puraan. Kepura-puraan individu dapat berhubungan dengan banyak hal. Bisa berupa perilaku, keyakinan, sikap, kualitas atau bahkan pendapat. Tidak seperti ironi, kemunafikan dipandang sebagai kejahatan. Orang munafik biasanya memutarbalikkan kenyataan untuk berbagai keuntungan pribadi. Ini menyoroti bahwa meskipun keduanya mengacu pada pertentangan, ada perbedaan antara kedua kata tersebut.
Apa Perbedaan Antara Ironi dan Kemunafikan?
Definisi Ironi dan Kemunafikan:
Ironi: Ironi mengacu pada ungkapan makna melalui penggunaan bahasa yang biasanya berarti sebaliknya.
Kemunafikan: Kemunafikan adalah perilaku di mana seseorang berpura-pura memiliki standar yang lebih tinggi daripada yang terjadi.
Ciri-ciri Ironi dan Kemunafikan:
Alam:
Ironi: Ironi berarti kebalikan dari yang diharapkan.
Kemunafikan: Kemunafikan adalah penyembunyian realitas melalui kepura-puraan.
Niat:
Ironi: Ironi mungkin tidak disengaja itu bisa menjadi twist nasib.
Kemunafikan: Kemunafikan disengaja saat individu menciptakan kepura-puraan.
Perangkat Sastra:
Ironi: Ironi adalah perangkat sastra yang banyak digunakan.
Kemunafikan: Kemunafikan tidak digunakan sebagai perangkat sastra.
Gambar Courtesy:
1. Ironic Sign By Fortunate4now (Karya sendiri) [Domain publik], melalui Wikimedia Commons
2. Munafik. Babak IId. Adegan 1. oleh John William Gear Oleh John William Gear (meninggal tahun 1866) [Domain publik], melalui Wikimedia Commons