Perbedaan Kunci - Sosiologi Pedesaan vs Perkotaan
Sosiologi Pedesaan dan Sosiologi Perkotaan adalah dua sub-disiplin utama Sosiologi, di antaranya ada beberapa perbedaan. Perbedaan utama antara sosiologi pedesaan dan perkotaan adalah bahwa sosiologi pedesaan, seperti yang disiratkan oleh istilah itu sendiri, mempelajari masyarakat pedesaan sedangkan sosiologi perkotaan berfokus pada kota metropolitan. Sosiologi pedesaan sejalan dengan Sosiologi Lingkungan, yang terutama mempelajari aspek alam dan pertanian masyarakat pedesaan. Sosiologi Perkotaan berkaitan dengan wilayah kota, dan bidang subjek ini sangat berkembang setelah revolusi industri.
Apa itu Sosiologi Pedesaan?
Karena Sosiologi adalah bidang studi yang luas, maka Sosiologi dibagi menjadi beberapa sub-bidang. Sosiologi Pedesaan merupakan salah satu sub bidang studi Sosiologi. Ini terutama mempelajari tentang masyarakat pedesaan dan karakteristik mengenai aspek pertanian, konvensional, dan budaya yang umum di daerah pedesaan. Dikatakan bahwa Sosiologi Pedesaan berkembang sebagai bidang studi di Amerika Serikat pada tahun 1900-an, namun kini telah menjadi bidang studi yang menarik. Masyarakat pedesaan memiliki adat istiadat dan tradisi yang mereka junjung tinggi, dan pertanian adalah salah satu aspek paling umum dalam masyarakat pedesaan. Dengan demikian, Sosiologi Pangan dan Pertanian merupakan salah satu bidang studi utama dalam Sosiologi Pedesaan.
Selain itu, studi sosiologi pedesaan tentang migrasi orang dari daerah pedesaan ke perkotaan, pola demografis, kebijakan dan masalah tanah, masalah lingkungan, sumber daya alam seperti tambang, sungai, danau, dll. Serta kepercayaan sosial dan sistem budaya. Banyak masalah sosial termasuk dalam Sosiologi Pedesaan, dan sebagian besar sosiolog memusatkan perhatian mereka pada negara-negara dunia ketiga di mana terdapat banyak sumber daya alam serta masalah sosial.
Apa itu Sosiologi Perkotaan?
Sosiologi Perkotaan berkaitan dengan studi tentang masalah sosial yang muncul di wilayah metropolitan. Disiplin ini mempelajari masalah, perubahan, pola, struktur, dan proses daerah perkotaan, dan juga mencoba membantu dalam perencanaan dan pembuatan kebijakan daerah perkotaan. Mayoritas penduduk mungkin tinggal di kota, dan banyak proyek pembangunan berbasis di wilayah kota. Oleh karena itu, perlu dipahami perubahan, masalah dan akibat dari proses pembangunan terhadap masyarakat maupun terhadap individu. Sosiolog perkotaan menggunakan metode statistik, wawancara, observasi, dan metode penelitian lainnya untuk melakukan studi mereka. Sosiologi Perkotaan terutama berfokus pada pola demografi, perubahan nilai dan etika, ekonomi, kemiskinan, masalah rasial, dll.
Karl Marx, Max Weber, dan Emile Durkheim dikatakan sebagai pelopor Sosiologi Perkotaan, yang pertama kali memulai bidang subjek ini. Sebagai akibat dari revolusi industri, banyak orang dari pedesaan bermigrasi ke kota untuk mencari pekerjaan. Hal ini menimbulkan banyak masalah sosial dan dibutuhkan sosiolog perkotaan untuk mempelajarinya.
Apa Perbedaan Sosiologi Pedesaan dan Perkotaan?
Definisi Sosiologi Pedesaan dan Perkotaan
Sosiologi Pedesaan: Studi Sosiologi Pedesaan tentang aspek-aspek kemasyarakatan daerah pedesaan.
Urban Sociology: Urban Sociology mempelajari tentang aspek sosial perkotaan.
Fokus Sosiologi Pedesaan dan Perkotaan
Sosiologi Pedesaan: Berfokus pada bidang pertanian, makanan, budaya dan kepercayaan masyarakat pedesaan.
Sosiologi Perkotaan: Terutama berfokus pada ekonomi, kemiskinan, masalah rasial, perubahan sosial, dll.
Gambar Courtesy: “Wisata pedesaan Kretinga” oleh Beny Shlevich (CC BY-SA 2.0) melalui Wikimedia Commons “Area Ginza saat senja dari Menara Tokyo” oleh Chris 73 / Wikimedia Commons. (CC BY-SA 3.0) melalui Wikimedia Commons