Reseptor Alfa vs Beta
Catelocholamines adalah pemancar neurohumodal simpatis termasuk noradrenalin dan dopamin. Bahan kimia ini berinteraksi langsung dengan reseptor pada membran sel untuk menyelesaikan aksinya. Interaksi ini merupakan langkah penting dalam mekanisme kerja katekolamin, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan atau penurunan aktivitas jaringan dalam tubuh. Peningkatan aktivitas disebut eksitasi, sedangkan penurunan disebut inhibisi. Pada tahun 1948, Ahlquist mengusulkan dua tipe reseptor; reseptor alfa dan beta, yang menentukan dua perbedaan dalam respons (eksitasi dan penghambatan). Jaringan tubuh dapat terdiri dari reseptor alfa atau beta atau kedua jenis reseptor.
Apa itu Reseptor Alfa?
Stimulasi reseptor alfa terutama bertanggung jawab atas efek rangsang katekolamin. Namun, di tempat-tempat tertentu, reseptor alfa kemungkinan dapat menghambat aktivitas. Sebagai contoh; reseptor alfa GI bereaksi bersifat penghambatan dalam aksi. Ada dua jenis reseptor alfa; alfa 1 dan alfa 2. Masing-masing tipe ini memiliki tiga subtipe.
Reseptor alfa 1 terutama ditemukan di otot polos vaskular, yang sedang beraksi dengan rangsang. Mereka menghasilkan penyempitan otot di pembuluh darah yang terletak di kulit dan otak, dan kontraksi otot pilomotor kulit dan otot radial iris. Mekanisme alpha 1 adalah perubahan fluks ion kalsium seluler. Reseptor alfa 2 terutama ditemukan di jaringan efektor dan ujung saraf. Mekanisme kerja alfa 2 adalah penghambatan adenylyl cyclase.
Apa itu Reseptor Beta?
Reseptor beta biasanya bertanggung jawab atas tindakan penghambatan jaringan. Tetapi ada beberapa pengecualian. Misalnya, reseptor beta yang terletak di jantung bersifat rangsang; sehingga bertanggung jawab untuk meningkatkan detak jantung. Selain itu, reseptor beta dapat menyebabkan relaksasi otot bronkial, mengubah kontraktifitas otot rangka, dan dilatasi pembuluh darah otot rangka. Tiga subtipe reseptor beta adalah (1) reseptor beta 1 ; bertanggung jawab atas stimulasi miokard dan pelepasan renin, (2) reseptor beta 2; bertanggung jawab atas hubungan otot bronkial, vasodilatasi otot rangka dan relaksasi uterus, dan (3) reseptor beta 3; bertanggung jawab untuk lipolisis adiposit.
Apa perbedaan antara Reseptor Alfa dan Beta?
• Stimulasi reseptor alfa sering bertanggung jawab atas efek rangsang, sedangkan reseptor beta bertanggung jawab atas efek penghambatan.
• Reseptor alfa selanjutnya dibagi menjadi reseptor alfa1 dan alfa2 sedangkan reseptor beta dibagi lagi menjadi reseptor beta1, beta2, dan beta3.
• Reseptor alfa terutama ditemukan di otot polos vaskular, jaringan efektor, dan ujung saraf, sedangkan reseptor beta terutama ditemukan di otot bronkial, otot jantung, dan otot uterus.