Garam Kosher vs Garam Kasar
Satu hal yang orang pastikan dalam makanan mereka bahkan sebelum makan adalah adanya garam dalam jumlah yang tepat. Garam adalah salah satu bumbu yang telah digunakan umat manusia untuk membumbui makanan mereka sejak dahulu kala. Namun, satu jenis yang langsung terlintas di benak kita adalah garam meja yang mengalir bebas yang juga merupakan jenis garam yang digunakan di semua resep tanpa dipikirkan lagi oleh sebagian besar koki di seluruh dunia. Namun, ada juga garam kasar dengan butiran lebih besar, yang disukai banyak koki karena rasanya yang lebih lembut. Garam kosher adalah sejenis garam kasar, tetapi banyak yang masih bingung antara garam kasar dan garam kosher. Artikel ini mencoba untuk menghilangkan semua kebingungan dari benak para pembaca.
Garam kasar
Meskipun garam meja atau garam bebas mengalir adalah kualitas garam yang paling disukai oleh koki di seluruh dunia, ada beberapa yang lebih suka menggunakan garam kasar dalam beberapa resep. Sesuai dengan namanya, garam kasar terdiri dari butiran berukuran besar dan tidak dapat dikeluarkan dari botol dengan mudah untuk ditaburkan di atas piring. Seseorang dapat dengan mudah mendapatkan sensasi asin ketika dia memasukkan sebongkah garam kasar ke dalam mulutnya. Garam kasar dapat dimasukkan ke dalam penggiling untuk menghasilkan garam yang digiling halus. Garam kasar tidak mudah mengembang jika terkena kelembapan. Menaburkan garam kasar di atas piring memberi rasa asin yang lebih renyah daripada yang didapatnya dengan garam meja biasa. Namun, garam kasar tidak lebih asin dari garam meja karena mengandung natrium klorida yang sama dengan yang ditemukan dalam garam yang mengalir bebas. Semakin banyak orang lebih memilih garam kasar daripada garam yang mengalir bebas karena mereka yakin dapat mengurangi asupannya dengan cara ini.
Garam Kosher
Garam kosher adalah sejenis garam berbutir kasar yang terutama dikembangkan untuk memenuhi ketentuan hukum makanan yang ditetapkan dalam kepercayaan Yahudi. Ini dinamai menurut proses halal yang digunakannya. Garam kosher pada dasarnya berasal dari air laut atau diambil dari tambang garam bawah tanah. Kristal-kristalnya memiliki bentuk yang tidak beraturan dan berukuran besar, menjadikan garam ini sejenis garam berbutir kasar. Garam halal baik untuk mengawetkan makanan karena serpihannya menarik kelembapan dari daging dan sayuran lainnya dengan cepat. Perbedaan utama antara garam laut dan garam ini adalah bahwa penggarukan dilakukan selama penguapan air laut untuk memberi butiran struktur balok yang pasti. Meski kasar, garam kosher bersisik sehingga mudah menyebar. Kosher adalah garam ringan dan tidak meninggalkan rasa asin yang bertahan lama di mulut.
Garam Kosher vs Garam Kasar
• Kosher adalah sejenis garam kasar dan tidak mengalir bebas seperti garam meja.
• Kosher tidak dimurnikan dan tidak mengandung aditif seperti yodium yang ditemukan pada garam kasar lainnya seperti garam laut.
• Garam kosher kurang padat dibandingkan garam kasar dan meninggalkan jauh lebih sedikit setelah dicicipi di mulut.
• Biji-bijian kosher lebih flaki daripada butiran garam kasar lainnya.