Filantropi vs Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dua frase filantropi dan tanggung jawab sosial perusahaan telah menjadi kata-kata yang ramai belakangan ini di dunia korporat. Mereka yang berada di luar sangat bingung dengan apa arti kedua konsep ini bagi sebuah perusahaan sementara ada banyak perusahaan dalam yang tetap bingung tentang mana dari kedua konsep ini yang lebih baik untuk penciptaan niat baik dan citra perusahaan yang lebih baik kepada publik. Terlepas dari tujuan yang tampak serupa, filantropi berbeda dari tanggung jawab sosial perusahaan dalam banyak hal yang akan disorot dalam artikel ini.
Kedermawanan
Filantropi dari perspektif perusahaan adalah memberikan donasi kepada badan amal dan yayasan yang terlibat dalam melakukan upaya membantu individu dan kelompok yang mengalami kesulitan untuk membantu memperbaiki kondisi kehidupannya. Filantropi sebagai perbuatan dianggap mulia dan membuat seseorang merasa lebih baik karena telah melakukan sesuatu untuk kepentingan kemanusiaan. Orang melakukan kerja keras untuk mencari nafkah, tetapi hanya ketika mereka melakukan sesuatu untuk orang lain barulah mereka merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Filantropi adalah selangkah lebih maju dari amal dalam arti tidak memikirkan bantuan langsung bagi yang lapar tetapi mencoba mengajarinya untuk mencari nafkah untuk mengalahkan kelaparan selamanya. Dalam konteks sektor korporasi, filantropi menghadirkan citra hidup Bill Gates, Nike, Goldman Sachs, Citibank,dan perusahaan lain yang telah menggunakannya sebagai alat untuk mendapatkan nama bagi diri mereka sendiri sambil melakukan kebaikan bagi masyarakat dan kemanusiaan pada umumnya. Filantropi meminta investasi waktu, tenaga, dan uang dari perusahaan untuk tujuan amal. Donasi untuk amal, panti asuhan, sekolah tunawisma, panti jompo, negara-negara yang dilanda bencana alam, mengirimkan uang untuk makanan dan sandang bagi orang-orang yang terkena tsunami dll adalah beberapa contoh filantropi perusahaan.
Tanggung jawab sosial perusahaan
Bisnis di dunia saat ini tidak terbatas pada memberikan nilai uang kepada pelanggan dan klien serta mempertahankan kualitas produk dan layanan yang tinggi. Selain memikirkan keuntungan pemegang saham, nilai uang untuk pelanggan dan kepuasan karyawan, perusahaan harus berpikir untuk kembali ke masyarakat sebagai bagian dari keuntungan besar yang dihasilkannya dengan melakukan bisnis. Etika bisnis, kepedulian lingkungan dan nilai-nilai moral adalah beberapa masalah yang menjadi bagian integral dari tanggung jawab sosial perusahaan. Sebuah perusahaan dapat menciptakan banyak kekayaan, tetapi harus diingat bahwa ia tidak boleh merugikan masyarakat di mana ia menjadi bagiannya.
Tanggung jawab sosial perusahaan melampaui kewajiban hukum dan ekonomi perusahaan sesuai dengan hukum suatu negara dan terutama berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Selain wajah ekonomi dan hukum, perusahaan perlu memiliki wajah yang etis, serta wajah filantropis. Perusahaan tidak boleh dilihat mengeksploitasi orang atau membayar upah lebih rendah. Pada saat yang sama, organisasi tidak boleh dilihat sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab secara sosial dengan menciptakan polusi dengan membuang limbah bahan kimia ke suatu tempat. Berbisnis dengan cara yang legal dan etis serta menghasilkan uang adalah inti dari CSR.
Apa perbedaan antara Filantropi dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan? • Filantropi mirip dengan amal hanya saja mencari solusi jangka panjang untuk masalah yang dihadapi umat manusia. • Filantropi perusahaan terlihat ketika perusahaan memberikan donasi untuk tujuan amal dan membantu orang-orang malang yang terkena bencana alam. • Memberi kembali sebagian dari keuntungan kepada masyarakat adalah inti dari filantropi. Di sisi lain, memenuhi tanggung jawab sosial selain berbisnis, secara etis tanpa merugikan kepentingan masyarakat inilah yang menjadi dasar dari CSR. |