Mobil Hybrid vs Mobil Biasa
Mobil biasa dan mobil hybrid adalah milik dua generasi berbeda dalam industri otomotif. Mobil biasa secara bertahap berkembang seiring waktu dengan penemuan teknologi dan kebutuhan pelanggan yang berbeda. Meskipun hybrid merupakan teknologi terkini, namun sebagian besar masyarakat masih menggunakan mobil biasa karena beberapa fakta yang kurang baik pada mobil hybrid. Namun, mobil hybrid telah dianggap sebagai solusi optimal untuk sebagian besar masalah topikal. Perbedaan utama antara mobil biasa dan hybrid adalah sifat kedua mesinnya. Mobil biasa memiliki mesin bensin (bensin) atau diesel sedangkan mobil hybrid memiliki mesin bertenaga gas dan baterai elektrik.
Mobil Biasa
Mobil biasa, biasanya disebut mobil bensin atau diesel biasa, telah berubah selama bertahun-tahun dengan memperkenalkan banyak input baru dari berbagai manufaktur. Misalnya, selama tahun 1800-an tidak ada mesin start listrik untuk mobil. Selama hari-hari itu, pengemudi harus memutar roda gila sendiri dengan tangan dan menyalakan mobil. Belakangan, mesin start listrik diperkenalkan, dan segalanya menjadi lebih mudah.
Mobil biasa memiliki mesin pembakaran, dan karena pembakaran tersebut terjadi konversi energi sehingga mobil dapat digerakkan. Mobil biasa mengikuti teknologi dasar ini. Mobil biasa bisa dikategorikan berdasarkan mesin bakar yang digunakan. Ada beberapa jenis mesin pembakaran seperti empat langkah, dua langkah, satu langkah, beberapa langkah dll. Tergantung pada tujuan yang berbeda, pabrikan menggunakan mesin pembakaran yang berbeda dalam model mobil yang berbeda. Mobil biasa berbeda dalam performa bahan bakar dengan bahan bakar yang berbeda, karena performa mesin bensin berbeda dengan mesin diesel. Masalah mesin yang paling umum terjadi pada mobil biasa adalah karena campuran bahan bakar di bawah standar, kesalahan percikan api, dan kurangnya kompresi. Namun mesin diesel tidak memiliki busi, sehingga kesalahan pada percikan api tidak dapat diamati pada mesin diesel.
Mobil hybrid
Teknologi hibrida adalah solusi terbaik saat ini untuk efek rumah kaca yang dihasilkan oleh kendaraan. Mobil berbahan bakar bensin mengeluarkan sejumlah besar karbondioksida ke lingkungan akibat pembakaran bahan bakar. Mobil hibrida memiliki mesin bensin, juga motor listrik dan satu set baterai. Di sini, mesin bensin relatif lebih kecil dibandingkan mesin mobil bensin biasa. Selain itu, menggunakan beberapa teknologi canggih untuk mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi. Fitur utama dalam mobil hybrid adalah motor listrik. Saat mobil berakselerasi, motor listrik menarik energi yang dibutuhkan dari baterai. Pada saat yang sama, saat mobil melambat, ia bertindak sebagai generator dan mengembalikan energi ke baterai. Baterai juga memainkan peran penting di sini, mereka membantu menyalurkan energi, serta menyimpan energi.
Dua teknologi berbeda digunakan pada mobil hybrid. Salah satunya dikenal sebagai sistem hybrid paralel. Di sini, baik mesin bensin maupun motor listrik dapat memutar transmisi (Sistem yang mentransmisikan tenaga dari mesin ke roda), dan transmisi kemudian memutar roda. Teknologi lainnya dikenal sebagai sistem hybrid seri. Di sini, mesin bensin tidak secara langsung menggerakkan mesin. Sebagai gantinya, ia memiliki generator, yaitu sejenis motor listrik selain motor listrik utama. Generator ini dapat mengisi baterai atau menggerakkan motor listrik utama, yang menggerakkan transmisi. Honda Insight adalah contoh sistem hybrid paralel.
Apa perbedaan antara Mobil Hibrida dan Mobil Biasa? • Mobil hybrid memiliki jarak tempuh yang lebih baik dibanding mobil biasa. Biasanya mobil hybrid memiliki jarak tempuh 35km per liter sedangkan mobil biasa hanya memiliki jarak tempuh sekitar 15km per liter. (sekitar) • Mobil hybrid lebih mahal dari pada mobil bensin biasa. • Mesin bensin hybrid relatif lebih kecil dibandingkan mesin bensin biasa. • Mobil hibrida memiliki efisiensi yang jauh lebih tinggi daripada mobil biasa. Sebab, saat mesinnya kecil, jelas torsinya lebih kecil. • Mobil hybrid lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil biasa. Karena emisi karbondioksida lebih sedikit dibandingkan dengan mobil biasa. |