Teori Big Bang vs Teori Steady State | Apa Teori Steady State? | Apa Teori Big Bang? | Apa bedanya?
Teori big bang dan teori kondisi mapan adalah dua teori yang mencoba menjelaskan awal dan evolusi alam semesta. Artikel ini akan mencoba membandingkan kedua teori tersebut dan membahas perbedaan di antara keduanya.
Apa Teori Steady State?
Teori keadaan tunak adalah teori yang mencoba menjelaskan mekanisme alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta tidak terbatas. Teori kondisi mapan juga dikenal sebagai teori penciptaan berkelanjutan dan teori alam semesta tak hingga. Teori ini juga menyatakan bahwa alam semesta berkembang. Namun, saat alam semesta mengembang, materi baru tercipta sehingga prinsip kosmologis yang sempurna diterapkan. Prinsip kosmologis yang sempurna adalah bahwa alam semesta itu homogen dan isotropik baik dalam ruang maupun waktu. Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Hermann Bondi mengembangkan model ini pada tahun 1948. Model ini menerima perluasan alam semesta dan teori relativitas, tetapi saran tentang penciptaan materi konstan membuat alam semesta tetap dalam keadaan stabil. Dalam teori ini, alam semesta mengembang seiring waktu, namun sifat-sifat alam semesta tidak berubah seiring waktu. Teori ini juga menyatakan bahwa alam semesta tidak memiliki awal dan akhirnya tidak memiliki akhir. Teori ini membutuhkan penciptaan materi yang konstan, yang bertentangan dengan kekekalan materi di alam semesta.
Apa Teori Big Bang?
Teori big bang mengemukakan bahwa dulunya alam semesta berada dalam kondisi dimana kepadatannya tidak terbatas. Keadaan ini sangat panas dan dikenal sebagai atom purba. Keadaan materi ini kemudian berkembang pesat sehingga menciptakan “ledakan besar”. Ekspansi yang cepat ini menyebabkan alam semesta mendingin dan akhirnya alam semesta modern muncul. Teori big bang adalah teori yang berlaku untuk perkembangan awal alam semesta. Georges Lemaitre pertama kali mengajukan teori ini. Dia mendasarkan postulasinya pada teori relativitas Einstein dan asumsi dasarnya seperti isotropik dan alam semesta homogen di atas ruang tetapi tidak harus waktu. Alexander Friedmann membentuk persamaan yang mengatur teori big bang pada tahun 1929. Pengamatan dari berbagai penelitian mengarah pada verifikasi teori big bang. Salah satu pengamatan tersebut adalah pengamatan Edwin Hubble tentang variasi kecepatan semu galaksi dengan jarak dari bumi. Dia mengamati bahwa galaksi yang jauh dari bumi surut lebih cepat dari bumi daripada galaksi yang lebih dekat ke bumi. Pengamatan lain adalah radiasi latar kosmik. Kedua pengamatan ini mengkonfirmasi teori big bang.
Apa perbedaan antara Teori Big Bang dan Teori Kondisi Tunak? • Teori Big bang menyatakan bahwa ada permulaan bagi alam semesta. Teori kondisi mapan menyatakan bahwa tidak ada awal dan akhir. • Banyak observasi yang setuju dengan teori big bang, tetapi hampir tidak ada yang setuju dengan teori steady state. • Teori keadaan mapan menyatakan bahwa alam semesta isotropik dan homogen dalam ruang dan waktu, tetapi teori ledakan besar menyatakan alam semesta, yang isotropik dan homogen di ruang tetapi tidak dalam waktu. • Dalam teori dentuman besar, materi di alam semesta dikonservasi, tetapi dalam teori kondisi tunak, massa diproduksi untuk mempertahankan prinsip kosmologis yang sempurna. |