Perbedaan Antara Kebajikan Dan Kejahatan

Daftar Isi:

Perbedaan Antara Kebajikan Dan Kejahatan
Perbedaan Antara Kebajikan Dan Kejahatan

Video: Perbedaan Antara Kebajikan Dan Kejahatan

Video: Perbedaan Antara Kebajikan Dan Kejahatan
Video: Perbedaan antara kejahatan dan pelanggaran 2024, Maret
Anonim

Kebajikan vs Kejahatan

Artikel ini menyajikan kepada Anda makna kebajikan dan keburukan dan perbedaan utama antara kebajikan dan keburukan. Kedua istilah, kebajikan dan keburukan, berhubungan dengan perilaku manusia sedemikian rupa sehingga menjelaskan sifat baik dan buruk manusia. Artinya, kebajikan berarti perbuatan baik dan pikiran manusia sedangkan sifat buruk menunjukkan sisi buruk atau jahat seseorang. Kebajikan dan sifat buruk dapat dilihat pada manusia dan ini bukan sifat bawaan. Ketika seseorang bertambah tua, dia mengembangkan baik kebajikan dan keburukan sesuai dengan keinginannya. Jadi, seseorang tidak menjadi bajik sejak lahir tetapi tindakannya menentukan apakah dia baik atau buruk.

Apa itu Kebajikan?

Kebajikan dapat diartikan sebagai perilaku atau sikap yang menunjukkan standar moral yang tinggi. Secara sederhana, kita dapat mengidentifikasi kebajikan sebagai perbuatan dan pikiran yang baik. Cinta, kasih sayang, kebaikan, amal, keberanian, kesetiaan, keadilan, dll adalah beberapa contoh kebajikan. Dikatakan bahwa kebajikan membawa kebahagiaan dan kebaikan ke dalam hati dan itu dilihat sebagai kualitas yang berguna dan menarik dalam diri seseorang. Kebajikan atau kualitas "baik" adalah sarana untuk kebahagiaan. Ketika kita melakukan perbuatan baik, itu membawa penghiburan bagi pikiran. Kebajikan memudahkan orang untuk hidup bersama dalam komunitas karena setiap orang memiliki nilai yang sama yang membawa rasa tanggung jawab moral.

Selain itu, kata Kebajikan juga menunjukkan arti lain. Kebajikan juga bisa berarti keuntungan. Misalnya, lihat kalimat berikut:

"Mereka tidak melihat manfaat pergi ke pertemuan itu."

Di sini, arti dari kalimat tersebut adalah bahwa mereka tidak melihat adanya keuntungan dalam menghadiri pertemuan tersebut.

Demikian pula, Kebajikan berarti kebaikan dalam karakter seseorang dan itu adalah kualitas yang diperoleh. Seseorang dapat mengukur karakter seseorang dengan mengikuti tingkah lakunya dan kebajikan membuat perilakunya tidak sempurna.

Apa itu Vice?

Sekarang, mari kita lihat wakil. Ini kebalikan dari kebajikan. Wakil berarti perilaku atau pikiran buruk atau tidak bermoral seseorang. Ini juga merupakan kualitas yang diperoleh. Seseorang menjadi jahat atau jahat karena nilai-nilai yang dipupuknya dan ini membuatnya menjadi sesat dalam masyarakat. Kebajikan, biasanya, dilihat sebagai aset dalam hidup seseorang sedangkan sifat buruk dilihat sebagai kekurangan dalam hidup. Artinya, jika seseorang memiliki kualitas yang baik, kualitas tersebut menambah nilai moral yang tinggi bagi dirinya. Sebaliknya, jika seseorang memupuk sifat-sifat buruk dalam karakternya, maka sifat-sifat tersebut membawa aib atau penolakan dalam masyarakat. Kekejaman, ketidakbaikan, keserakahan, dendam, kedengkian, dll dapat diambil sebagai beberapa contoh kejahatan. Ketika mayoritas dalam komunitas tidak bermoral dan jahat, itu membuat hidup warga tidak nyaman dan tidak bahagia. Mungkin tidak ada integritas dan kedamaian dalam masyarakat itu.

Perbedaan antara Kebajikan dan Kejahatan
Perbedaan antara Kebajikan dan Kejahatan

Apa perbedaan antara Kebajikan dan Keburukan?

• Kebajikan berarti perbuatan baik dan pikiran manusia sedangkan sifat buruk menunjukkan sisi buruk atau jahat orang.

• Karena kebajikan dan keburukan adalah kualitas yang diperoleh, seseorang dapat memiliki pilihan dalam memilih salah satu dari yang lain.

• Juga, orang jahat nantinya bisa menjadi bajik dengan mengembangkan kualitas baik dalam dirinya dan sebaliknya.

• Selain itu, kebajikan membawa kesenangan sedangkan kejahatan dikatakan membawa kesedihan dalam hidup seseorang. Setiap kebajikan memiliki sifat buruk yang berlawanan.

• Keduanya menunjukkan karakter dan moralitas seseorang yang dengannya kita dapat menentukan perilaku seseorang.

Sebagai kesimpulan, jelaslah bahwa selalu seseorang memiliki pilihan dan segalanya tergantung pada pilihan yang dibuat orang tersebut. Semua komunitas dan agama mendorong kebajikan daripada keburukan dan kebajikan selalu menghargai orang sedangkan keburukan ditolak oleh semua.

Direkomendasikan: