Penurunan Berat Badan vs Penurunan Lemak
Penurunan Berat Badan dan Penurunan Lemak adalah dua istilah yang digunakan secara bergantian oleh banyak orang meskipun keduanya tidak sama. Tubuh manusia terdiri dari tulang, otot, lemak, jaringan ikat, dan air. Faktanya, 60 persen dari berat tubuhnya adalah air !!. Setiap manusia harus menjaga berat badan dalam kisaran yang diinginkan. Body Mass Index (BMI) merupakan perhitungan untuk menentukan berat badan yang diinginkan dari tubuh manusia. BMI didasarkan pada tinggi dan berat badan orang tersebut.
Dalam penurunan berat badan, kandungan air, massa otot, dan jaringan lain bisa hilang. Penurunan berat badan secara tiba-tiba tidak baik untuk kesehatan. Penurunan berat badan yang tiba-tiba mungkin disebabkan oleh kondisi penyakit seperti diabetes yang tidak terkontrol, kanker, atau HIV. Dalam kondisi ini, protein rusak dan para profesional medis menyebutnya sebagai keseimbangan nitrogen negatif. (protein mengandung nitrogen). Setelah operasi besar, berat badan bisa hilang karena kehilangan jaringan.
Jaringan adiposa adalah pengumpul lemak di dalam tubuh. Ketika seseorang mengonsumsi makanan berkalori tinggi, kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak di jaringan adiposa. Sel lemak tidak bisa dihancurkan. Meski dengan diet, penumpukan lemak akan dimanfaatkan, namun sel lemak tetap hidup. Saat diet mengandung item makanan berkalori tinggi, sel lemak akan terisi kembali. Sedot lemak adalah metode menghilangkan jaringan lemak dengan menyedotnya keluar. Dengan cara ini, jumlah sel lemak akan berkurang.
• Berat badan ditentukan oleh genetika, nutrisi, dan jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh individu.
• Kehilangan lemak adalah menghilangkan lemak dengan metode diet atau bedah.
• Penurunan berat badan mungkin merupakan indikasi kondisi penyakit.
• Penurunan berat badan secara tiba-tiba tidak baik untuk kesehatan.
• Menjaga berat badan dalam kisaran yang diinginkan sangat penting untuk kesehatan daripada alasan kosmetik.
