Nilai vs Kebajikan
Perbedaan antara nilai dan kebajikan bisa jadi agak menantang untuk dipahami, dalam arti keduanya memiliki makna yang sangat dekat. Tingkat pencampuran dua kata dalam suatu bahasa dapat bergantung tidak hanya pada penampilan visual dan suaranya yang tampaknya serupa, tetapi juga pada berbagai asosiasi yang mungkin terkait dengan kedua kata tersebut. Bahasa, sebagai bagian dari budaya tertentu, secara ekstensif dibentuk oleh budaya yang dicerminkan dan dimiliki. Dalam pengertian ini, kerumitan suatu budaya juga dapat tercermin dalam bahasa tersebut. Nilai dan kebajikan adalah dua kata seperti itu yang cenderung membingungkan karena dikaitkan dengan apa. Terlepas dari banyaknya konteks 'nilai' yang digunakan, artikel ini mencoba untuk mengeksplorasi apa yang dimaksud dengan kebajikan dan nilai serta perbedaannya dalam kaitannya dengan asosiasi pribadi dan budaya.
Apa arti Nilai?
Nilai adalah kata yang memiliki banyak arti. Hubungannya dengan kebajikan didasarkan pada istilah budaya. Nilai adalah sesuatu yang berkaitan dengan budaya tertentu yang dikenal sebagai norma yang diterima secara budaya. Budaya individu menekankan nilai-nilai yang dibagikan secara luas oleh anggotanya. Misalnya, menghormati orang yang lebih tua, ketepatan waktu, kerapian, kebersihan, dll. Dapat dianggap sebagai nilai. Lebih jauh, nilai-nilai juga bisa bersifat pribadi. Dalam hal tingkat pribadi, nilai adalah hal-hal yang dianggap penting dan dihargai oleh orang-orang. Misalnya, boneka dari masa kecil mungkin menjadi nilai pribadi.
Apa arti kebajikan?
Kebajikan juga diasosiasikan dengan budaya dan tingkat pribadi dalam arti yang lebih bermoral. Orang adalah bagian dari budaya dan kualitas baik yang mereka miliki disebut kebajikan. Misalnya, kejujuran, kemurahan hati, kebaikan, kenaifan, dll. Seseorang akan dianggap sebagai kebajikan. Kebajikan mewakili moral yang baik dari orang-orang. Itu adalah sifat positif yang dianggap sebagai dasar dari orang yang berprinsip moral. Dengan demikian, kebajikan juga bisa disebut sebagai karakteristik orang yang membentuk budaya atau masyarakat tertentu. Namun, tidak seperti nilai, kebajikan tidak mendefinisikan budaya tertentu. Kebajikan sering dikaitkan dengan ciri-ciri pribadi. Agama memiliki peran dalam membentuk kebajikan masyarakat; Kebajikan Buddhis mungkin berbeda dari kebajikan Katolik. Jadi, apa yang dipercayai orang dalam agama mereka memiliki dampak besar dalam menentukan kebajikan dalam diri mereka.
Apa perbedaan antara Nilai dan Kebajikan?
• Nilai dapat dijelaskan secara budaya dan pribadi sementara kebajikan hanya dapat dijelaskan dalam pengertian pribadi.
• Nilai mencerminkan suatu budaya dalam kaitannya dengan norma-norma yang baik yang dimiliki oleh mayoritas budaya tertentu.
• Kebajikan mencerminkan karakteristik atau sifat orang yang meletakkan dasar dari makhluk yang baik secara moral.
• Kebajikan juga bisa dibentuk oleh agama dan kepercayaan orang, sementara nilai dibentuk oleh budaya atau masyarakat tempat tinggalnya.
• Nilai-nilai pribadi adalah hal-hal yang disayangi oleh orang-orang. Contoh: pusaka keluarga.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa nilai dan kebajikan sangat berbeda dalam hal apa yang dicerminkannya: nilai mencerminkan apa yang diterima oleh budaya sementara kebajikan mencerminkan karakteristik manusia dalam hal akhlaknya.
Bacaan lebih lanjut:
- Perbedaan Antara Kualitas dan Nilai
- Perbedaan Antara Nilai dan Nilai