Makanan Sehat vs Junk Food
Diet hampir segalanya menurut ahli gizi. Pentingnya mengonsumsi makanan yang sehat sangat bermanfaat untuk gaya hidup yang baik dan menyenangkan. Seperti yang dirujuk oleh banyak agama dan budaya yang ada, makanan yang kita makan harus memiliki kualitas yang diinginkan dalam hal nutrisi dan rasa. Namun, dunia saat ini sedang menghadapi masalah serius terkait junk food atau makanan tidak sehat. Banyak masalah kesehatan yang memiliki asal usul yang sama, yaitu junk food. Oleh karena itu, sangat penting untuk membedakan makanan sehat dari junk food untuk gaya hidup sehat.
Makanan sehat
Kedengarannya, makanan sehat hanya bermanfaat bagi kesehatan seseorang. Namun, tidak ada definisi yang tepat untuk istilah tersebut, tetapi istilah ini mencakup banyak jenis makanan termasuk makanan alami, makanan organik, makanan tidak terkompresi dan tidak dimurnikan, serta suplemen gizi. Jenis makanan ini tersedia di lahan pertanian jelas, tetapi tidak semua orang bisa pergi ke lahan pertanian untuk membeli makanan sehat. Karenanya, supermarket kini telah membuka bagian untuk makanan sehat. Makanan fungsional juga merupakan makanan sehat, dan terkadang orang bahkan menyebut keduanya sama. Namun pangan fungsional merupakan pangan olahan tanpa bahan tambahan yang dapat mempengaruhi kesehatan konsumen. Makanan sehat memiliki nilai gizi yang tinggi dan yang terpenting, bebas masalah. Hipertensi, obesitas, diabetes, dan kanker adalah beberapa masalah kesehatan utama yang dihadapi pria saat ini,dan semua itu akan mendapat jawaban yang sangat baik melalui konsumsi makanan sehat. Vitamin, protein, karbohidrat, dan lemak esensial cukup ada dalam makanan sehat. Sebagian besar sayuran dan buah-buahan segar memiliki semua potensi luar biasa untuk melindungi kita.
Makanan cepat saji
Sampah berarti limbah atau tidak penting sama sekali. Jika sampah menjadi kata sifat untuk istilah makanan, kedengarannya berbahaya. Namun, junk food berarti nilai gizinya sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Ini mencakup berbagai makanan termasuk produk bergula dan berlemak dan juga roti. Menurut Michael Jacobson (1972), makanan yang tidak sehat jika dikonsumsi secara teratur juga merupakan junk food, disamping klaim nilai gizinya yang rendah. Karena rasa dan bahan tambahan lainnya pada makanan ini, orang senang mengkonsumsinya. Selain itu, kemudahan dalam mengonsumsi dan mengolahnya juga menjadi penyebab utama ketertarikan masyarakat terhadap junk food. Mereka umumnya tinggi kalori dengan lemak jenuh, garam, dan terkadang gula. Selain itu, ada sedikit buah, sayuran, dan serat makanan. Dalam menganalisis fakta ini,junk food hanya bisa memberikan kepuasan langsung kepada konsumen, tetapi dengan banyak masalah, sementara produsen mengambil sebagian besar uang rakyat. Itu dapat memengaruhi keadaan psikologis orang, dan satu penelitian mengonfirmasikannya menggunakan tikus. Perubahan pada otak adalah penelitian menarik lainnya, di mana Johnson dan Kenny (2010) menyatakan bahwa junk food dapat mempengaruhi otak manusia lebih buruk seperti yang dilakukan heroin dan kokain.
Perbandingan Makanan Sehat vs Junk Food
Meski hampir semua yang dipadukan dengan makanan sehat dan junk food itu berlawanan, perbedaan utamanya adalah sebagai berikut.