Atenuasi vs Distorsi
Atenuasi dan distorsi adalah dua efek yang tidak diinginkan yang berbeda pada sinyal. Sistem dirancang untuk meminimalkan efek dari dua fenomena ini. Dalam komunikasi, jika tidak ditangani dengan benar, atenuasi dan distorsi memiliki kemampuan untuk membuat transfer data tidak berhasil.
Atenuasi
Atenuasi dapat dikenal sebagai hilangnya daya sinyal yang berjalan melalui media apa pun. Ini adalah fenomena alam dan terjadi karena karakteristik gelombang seperti refraksi, refleksi dan difraksi. Misalnya, gelombang suara yang mengandung suara kita tidak dapat didengar dari jarak jauh karena adanya atenuasi.
Secara alami, atenuasi terjadi secara eksponensial dengan jarak tempuh. Oleh karena itu, biasanya diukur dalam desibel per satuan panjang, yang merupakan satuan logaritmik. Amplifier digunakan untuk menghilangkan efek atenuasi dan repeater digunakan untuk mengirimkan sinyal yang direkonstruksi.
Distorsi
Distorsi dikenal sebagai pergantian sinyal asli. Ini mungkin terjadi karena sifat medianya. Ada banyak jenis distorsi seperti distorsi amplitudo, distorsi harmonik, dan distorsi fase. Untuk distorsi polarisasi gelombang elektromagnetik juga terjadi. Ketika distorsi terjadi, bentuk gelombang berubah.
Misalnya, distorsi amplitudo terjadi jika semua bagian sinyal tidak diperkuat secara merata. Ini terjadi dalam transmisi nirkabel karena media berubah seiring waktu. Penerima harus dapat mengidentifikasi distorsi ini.
Apa perbedaan antara Atenuasi dan Distorsi? 1. Meskipun amplitudo diperkecil, bentuk gelombang tidak berubah dalam atenuasi seperti pada distorsi. 2. Penghapusan efek atenuasi lebih mudah daripada menghilangkan distorsi efek. 3. Jika redaman terjadi dalam jumlah yang berbeda untuk bagian sinyal yang berbeda, itu adalah distorsi. |