Kurasi vs Jurnalisme
Kurasi dan Jurnalistik merupakan dua profesi yang sifat pekerjaannya berbeda. Pada awalnya mereka mungkin tampak serupa tetapi sebenarnya ada perbedaan di antara keduanya. Kurasi terdiri dari pemeliharaan lembaga warisan budaya. Jurnalisme di sisi lain adalah praktik menulis dan memproduksi koran atau jurnal.
Kurasi
Kurasi terdiri dari pemeliharaan lembaga warisan budaya. Contoh lembaga cagar budaya tersebut adalah galeri, museum, perpustakaan atau arsip. Secara singkat dapat dikatakan bahwa orang yang mengkhususkan diri pada kurasi disebut sebagai kurator. Ia adalah spesialis konten yang bertanggung jawab atas koleksi yang dibuat oleh sebuah institusi seperti museum, galeri, atau perpustakaan.
Kurasi melibatkan perhatian terhadap objek berwujud seperti karya seni, barang koleksi, benda bersejarah, atau instrumen ilmiah. Menarik untuk dicatat bahwa berbagai jenis kurator bermunculan akhir-akhir ini. Mereka termasuk biokurator, kurator objek data digital, dan lain-lain.
Jurnalistik
Jurnalisme di sisi lain adalah praktik menulis dan memproduksi surat kabar. Jurnalis adalah orang yang dipekerjakan untuk menulis atau mengedit surat kabar atau jurnal. Jurnalisme adalah praktik melaporkan peristiwa, masalah, dan perubahan tren ke khalayak yang lebih luas. Menarik untuk dicatat bahwa jurnalisme mencakup beberapa pekerjaan lain seperti mengedit, jurnalisme foto, dan dokumenter.
Ada berbagai jenis jurnalisme seperti jurnalisme olahraga, jurnalisme seni, dan jurnalisme politik. Jurnalisme investigasi adalah salah satu bentuk jurnalisme terbaik yang diambil oleh jurnalis muda saat ini.
Anda harus memiliki gelar Master dalam Sejarah atau Arkeologi untuk menjabat sebagai kurator di museum. Sebuah diploma pascasarjana dalam Ilmu Perpustakaan adalah kualifikasi dasar untuk seorang kurator di perpustakaan.
Di sisi lain, Anda harus memiliki gelar Magister Jurnalisme untuk menjabat sebagai jurnalis untuk surat kabar besar atau jurnal.