Survei vs Eksperimen
Survei dan eksperimen adalah satu hal yang sama ketika Anda melihatnya secara dangkal, tetapi studi mendalam tentang kedua istilah ini akan mengungkapkan cerita yang benar-benar berbeda. Ketika seorang pebisnis ingin memasarkan produknya, itu adalah survei yang dia perlukan dan bukan eksperimen dan demikian pula seorang ilmuwan yang telah menemukan unsur baru atau obat baru dia akan memerlukan eksperimen untuk membuktikan kegunaannya dan bukan survei. Survei adalah pendapat acak dari berbagai orang yang memberikan pendapat mereka tentang produk tertentu atau tentang masalah tertentu sedangkan eksperimen adalah studi komprehensif tentang sesuatu untuk membuktikannya secara ilmiah.
Survey sering dilakukan oleh sukarelawan atau oleh karyawan suatu perusahaan sehingga dapat diketahui kegunaan suatu produk bagi konsumen tetapi percobaan produk yang sama dilakukan oleh orang yang berkualifikasi seorang ilmuwan atau orang yang berpendidikan agar efektif. produk dan keamanan konsumen dapat dipastikan. Survei melibatkan analisis data yang dikumpulkan oleh para sukarelawan mengenai produk atau mengenai pendapat seperti dalam kasus suatu masalah tetapi percobaan nol pada angka yang diperoleh ketika produk tersebut diuji.
Baik survei dan eksperimen terkadang dapat disalahartikan sebagai sama oleh orang awam, tetapi keduanya jelas terpisah. Survey dilakukan dalam skala masal dengan data yang banyak namun percobaan tidak membutuhkan data masal karena hanya membutuhkan data kualitatif. Hasil survei tidak pernah dapat diandalkan karena hanya merupakan opini dan mungkin menunjukkan bias tertentu, tetapi hasil eksperimen adalah hasil yang dikonfirmasi yang mencerminkan sifat asli produk. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa survei hanyalah bayangan belaka sedangkan percobaan adalah cerminan yang sebenarnya.