Plot vs Cerita
Plot dan Story adalah kata-kata yang sangat membingungkan yang selalu membingungkan pikiran orang. Terkadang mereka digunakan seolah-olah mereka adalah satu. Fakta yang sangat menarik adalah bahwa Aristoteles adalah orang pertama yang menjelaskan perbedaan keduanya.
Merencanakan
Menurut Aristoteles, Plot adalah faktor terpenting dalam sebuah drama. Ini jauh lebih penting daripada semua elemen lain termasuk karakter. Harus memiliki awal, bagian tengah, dan akhir dan harus terhubung secara logis satu sama lain dengan perasaan dan konflik yang kuat. Plot sangat detail seperti setiap aspek dari sebuah cerita ditentukan dan dipertimbangkan.
Cerita
Cerita juga merupakan urutan dari berbagai peristiwa dan tindakan yang menceritakan tentang semua itu. Ini lebih seperti ringkasan dari sebuah karya sastra. Ketika pergi dan membeli buku atau DVD, ada semacam ringkasan di bagian belakang yang menceritakan tentang apa buku atau film itu, dan itulah yang Anda sebut sebuah cerita.
Perbedaan antara Plot dan Story
Meskipun kedua hal ini sangat membingungkan, namun memiliki ciri khas masing-masing yang unik satu sama lain. Saat membeli novel baru, ringkasan di bagian belakang adalah cerita dan keseluruhan konten novel itu sendiri adalah plotnya. Sebuah rumah misalnya, ceritanya adalah pemandangan rumah ketika Anda berada di luarnya seperti Anda melihat asap keluar dari cerobong asap. Plot di sisi lain, adalah apa yang terjadi di dalam rumah seperti seseorang sedang memasak karena itulah cerobong asap mengeluarkan asap.
Sungguh, plot dan cerita terkadang membingungkan dan orang cenderung menukar maknanya. Tetapi yang paling penting adalah bahwa plot dan cerita tidak mungkin ada tanpa yang lain. Tidak akan pernah ada cerita bagus jika plotnya tidak bagus dan membosankan.
• Plot adalah apa yang terjadi dalam narasi seperti buku, novel, atau film, sedangkan cerita adalah inti dari buku dan / atau film tersebut. • Plot adalah perspektif rinci sedangkan cerita sangat mirip dengan pandangan umum atau hasil. |