Biofuel vs Bahan Bakar Fosil
Perbedaan yang paling nyata dan mendasar antara biofuel dan bahan bakar fosil adalah yang pertama merupakan sumber energi terbarukan sedangkan yang kedua merupakan sumber energi tak terbarukan. Namun, sebelum mempelajari lebih jauh perbedaan antara biofuel dan bahan bakar fosil, mari kita lihat masing-masing bahan bakar secara terpisah. Bahan bakar fosil adalah sesuatu yang telah kami gunakan sejak lama, tetapi biofuel mendapatkan popularitas yang relatif terlambat. Alasan ketertarikan pada biofuel adalah ini. Permintaan akan kebutuhan energi semakin hari semakin meningkat. Sulit mencapai kebutuhan energi dunia hanya dengan menggunakan bahan bakar fosil. Oleh karena itu, perhatian yang lebih besar diarahkan ke sumber energi alternatif. Biofuel merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi kita. Karena itu,mari kita beralih ke uraian rinci tentang biofuel dan bahan bakar fosil, bagaimana keduanya berkontribusi untuk memenuhi permintaan energi kita, dan kemudian membandingkan keduanya untuk memahami perbedaan antara kedua sumber energi ini.
Apakah Bahan Bakar Fosil itu?
Bahan bakar fosil telah berperan besar dalam perkembangan sektor industri modern. Sebelum industrialisasi (sekitar 200 - 300 tahun yang lalu), masyarakat terutama menggunakan sumber energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Misalnya, mereka menggunakan kayu untuk pemanas dan tenaga angin untuk berlayar. Namun, di dunia modern, permintaan energi sangat tinggi, dan orang sangat bergantung pada bahan bakar fosil.
Batu bara
Karena simpanan bahan bakar fosil yang tersedia sangat sedikit dibandingkan dengan permintaan energi dunia, seluruh dunia berada dalam risiko. Faktanya, tingkat konsumsi jauh lebih tinggi daripada tingkat pembangkitannya. Butuh jutaan tahun untuk menyelesaikan proses menghasilkan bahan bakar fosil di bumi.
Kategori bahan bakar fosil
Batubara: Ini adalah bahan bakar fosil yang paling melimpah. Batubara dapat ditemukan dalam berbagai bentuk: keras, mengkilat, hitam, dan menyerupai batuan dengan kandungan energi yang tinggi.
Petroleum: Ini adalah cairan hitam kental, kental, dan sangat mudah terbakar. Minyak bumi adalah campuran hidrokarbon. Itu dapat disempurnakan untuk mendapatkan setiap komponen secara terpisah. Produk-produk tersebut termasuk bensin, gas propana, minyak pelumas dan tar.
Gas alam: Metana adalah komponen utama dalam gas alam. Ini dapat ditemukan di daerah di mana minyak bumi diekstraksi. Gas alam banyak digunakan untuk kebutuhan pemanas rumah di hari-hari yang dingin. Ini berkontribusi lebih sedikit terhadap polusi udara dibandingkan dengan batu bara dan minyak bumi.
Apakah Biofuel itu?
Biofuel mengacu pada bahan bakar padat, cair, atau gas yang terdiri dari atau berasal dari biomassa, yang merupakan organisme hidup atau produk sampingan metaboliknya seperti kotoran dari sapi. Bahan bakar fosil juga berasal dari bahan biologis yang sudah mati, namun prosesnya memakan waktu lama. Sumber asli biofuel berasal dari sinar matahari. Ini disimpan pada tumbuhan melalui proses fotosintesis. Ada berbagai tanaman dan bahan turunan tanaman yang digunakan dalam produksi biofuel; Tanaman tebu, kayu dan produk sampingannya, bahan limbah termasuk pertanian, rumah tangga, industri, dan kehutanan adalah beberapa contohnya. Bioetanol adalah contoh umum biofuel. Bioetanol diproduksi melalui proses yang disebut 'fermentasi'.
Mobil bertenaga biofuel.
Produksi biofuel dapat bervariasi dari skala kecil hingga skala besar. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kenaikan harga minyak dengan meminimalisir ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Apa perbedaan antara Biofuel dan Bahan Bakar Fosil?
• Dibutuhkan jutaan tahun untuk menghasilkan bahan bakar fosil di bumi, tetapi regenerasi biofuel adalah waktu yang sangat singkat.
• Bahan bakar fosil adalah sumber energi tak terbarukan sedangkan biofuel adalah sumber energi terbarukan.
• Menggunakan bahan bakar fosil mencemari lingkungan dalam banyak hal, tetapi konsumsi biofuel adalah konsep yang ramah lingkungan.
• Kami tidak dapat memproduksi bahan bakar fosil; itu harus dihasilkan secara alami. Tetapi kita dapat dengan mudah memproduksi biofuel, bervariasi dari skala kecil hingga skala besar.
• Bahaya kesehatan dari bahan bakar fosil sangat tinggi, biofuel menyebabkan gangguan kesehatan pada kita.
• Kontribusi bahan bakar fosil untuk kebutuhan energi dunia sangat tinggi sedangkan kontribusi bahan bakar nabati relatif rendah.
Ringkasan:
Biofuel vs Bahan Bakar Fosil
Permintaan energi dunia meningkat drastis selama 2-3 dekade terakhir. Bahan bakar fosil semakin menipis dan perhatian lebih besar telah ditarik untuk mencari sumber energi alternatif. Biofuel merupakan sumber energi alternatif terbarukan yang dihasilkan dari organisme hidup. Itu dapat diproduksi dalam bentuk padat, gas atau cair. Saat ini, pembakaran bahan bakar fosil menimbulkan banyak masalah lingkungan, tetapi biofuel merupakan sumber energi yang ramah lingkungan.
Gambar Courtesy:
- Batubara melalui Wikicommons (Domain Publik)
- Mobil bertenaga biofuel oleh Luftfahrrad (CC BY-SA 3.0)