Realisme vs Optimisme
Realisme dan Optimisme dipandang sebagai dua kata yang memiliki makna yang sama. Sebenarnya tidak demikian. Mereka memiliki beberapa perbedaan di antara mereka dalam hal makna dan konotasinya.
Realisme memandang hal-hal di sekitar sebagaimana adanya. Optimisme di sisi lain, melihat sisi kehidupan yang lebih cerah. Inilah perbedaan mendasar antara kedua kata tersebut. Seorang optimis melihat kemungkinan sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Di sisi lain, seorang realis tidak percaya pada probabilitas. Dia menganggap hal-hal pada nilai aslinya.
Realisme terdiri dari menangani berbagai hal dengan cara yang praktis. Optimisme tidak percaya dalam menangani berbagai hal dengan cara yang praktis. Pikiran seorang optimis berakar dalam pada kebaikan, bahkan pada keburukan. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa orang yang optimis melihat yang baik sebelum yang buruk. Inilah perbedaan terpenting antara realisme dan optimisme.
Seorang realis tidak akan membiarkan persepsinya menguasai realitas situasi, tetapi di sisi lain, lebih mementingkan realitas dunia dan kejadiannya. Karenanya, bukan berarti seorang realis adalah seorang yang pesimis. Sangat penting untuk diketahui bahwa seorang realis bukanlah seorang pesimis dalam hal ini.
Di sisi lain, seorang optimis, yang berakar pada optimisme, mencari peluang untuk menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu. Dia tidak melihat sisi gelap dari hal-hal seperti orang yang pesimis. Sangat jarang dia menyerah. Dia selalu berpikir bahwa sesuatu yang lebih baik dapat terjadi untuk mengubah situasi kehidupan yang lebih buruk. Di sisi lain, realisme tidak percaya pada imajinasi. Optimisme percaya pada imajinasi. Inilah perbedaan penting antara realisme dan optimisme.