Patung vs Arsitektur
Patung dan Arsitektur adalah dua istilah yang sering membingungkan dalam arti dan konotasinya. Sebenarnya keduanya berbeda artinya. Patung adalah karya seni tiga dimensi. Arsitektur di sisi lain, adalah perancangan dan konstruksi bangunan. Inilah perbedaan utama antara patung dan arsitektur.
Patung melibatkan ukiran kayu, batu, atau logam lainnya dengan kreativitas artistik. Itu adalah seni yang bagus. Di sisi lain, arsitektur melibatkan daya tarik estetika. Patung melibatkan daya tarik kreatif. Menarik untuk dicatat bahwa seni pahat dan arsitektur menarik bagi pikiran manusia.
Istana, gereja, kastil, katedral, hotel, dan gedung perkantoran adalah karya arsitektur. Sungguh menggembirakan mengetahui bahwa beberapa landmark atau keajaiban arsitektur berdiri hingga hari ini. Termasuk katedral yang dirancang oleh arsitek terkenal, kastil dan istana juga.
Di sisi lain, potongan patung ditemukan di museum dan galeri seni. Mereka sering cocok untuk dipamerkan dalam pertunjukan kelompok atau pertunjukan satu orang dari artis yang membuatnya. Bangunan yang sarat dengan keindahan arsitektural tidak dapat ditampilkan dalam pameran.
Patung dibuat dari sepotong batu atau kayu atau bahan lainnya. Beberapa bahan, seperti batu, kayu, kaca, kuningan, baja, dan logam lainnya digunakan dalam pembangunan sebuah gedung. Singkatnya, dapat dikatakan bahwa beberapa logam digunakan dalam arsitektur sedangkan dalam pembuatan patung hanya satu bahan. Inilah perbedaan yang sangat penting antara dua kata, yaitu seni pahat dan arsitektur.
Arsitektur melibatkan studi tentang teknik dan matematika teknik. Patung melibatkan kreativitas dan imajinasi. Itu tidak tergantung pada pengukuran. Di sisi lain, arsitektur hanya bergantung pada pengukuran.
Kekuatan material memegang peranan yang sangat penting dalam konstruksi bangunan. Tekstur tanah dan kualitas bahan bangunan yang digunakan semuanya diuji sebelum mengambil proyek arsitektur. Sedangkan seni pahat diukur dari daya imajinatif sang pematung.
Sebuah bangunan yang memiliki kepentingan arsitektural atau keindahan memperoleh nilai berdasarkan area di mana bangunan tersebut dibangun, peningkatan nilai real estat tempat tersebut dan faktor-faktor lain semacam itu. Di sisi lain, nilai patung bergantung pada kebesaran pematung, representasi artistiknya, dan pesan yang disampaikannya. Memang benar bahwa setiap patung menyampaikan pesan atau yang lainnya.