Marxisme vs Neo-Marxisme
Marxisme dan Neo-Marxisme adalah dua jenis sistem atau pemikiran politik yang berbeda dari masing-masing sampai batas tertentu dalam hal ideologinya. Marxisme dikemukakan oleh Karl Marx yang legendaris sedangkan Neo-Marxisme adalah istilah umum yang digunakan untuk beberapa ideologi lain yang kemudian dibentuk berdasarkan Marxisme. Inilah perbedaan utama antara kedua istilah tersebut.
Marxisme bertujuan untuk menghasilkan semacam keseimbangan di antara orang-orang terutama antara si kaya dan si miskin. Ia memiliki sejarah sebagai basis yang kokoh dan berdasarkan sejarah masyarakat di masa lalu Marxisme meletakkan ideologinya untuk mengangkat masyarakat.
Penting untuk dipahami bahwa Marxisme sangat percaya pada implementasi interpretasi teoretisnya dan mengharapkan penerapan praktisnya atas kemauan mereka sendiri. Inilah perbedaan utama antara Marxisme dan sistem pemikiran politik lainnya. Diyakini oleh para pakar politik bahwa Marxisme adalah batu bata fondasi bagi pembentukan beberapa pemikiran politik lain seperti Leninisme, Neo-Marxisme, Sosialisme, serta sistem dan pemikiran ekonomi lainnya.
Neo-Marxisme di sisi lain dikatakan menggabungkan beberapa ide dan filosofi dari Marxisme termasuk teori kritisnya, psikoanalisis dan ideologi sejenis lainnya. Beberapa contoh teori Neo-Marxis termasuk sosiologi Weberian dan teori Herbert Marcuse.
Mazhab Neo-Marxisme Frankfurt dikatakan telah menerapkan banyak ideologi baru yang membentuk peningkatan sosiologis dan ekonomi masyarakat. Herbert Marcuse dan anggota lain dari Sekolah Frankfurt adalah sosiolog dan psikolog terkemuka. Seperti Marxisme, Neo-Marxisme juga dipandang sebagai cabang filsafat.
Kadang-kadang istilah Neo-Marxisme digunakan dalam arti yang menggambarkan semacam pertentangan terhadap beberapa ideologi kebenaran Marxis yang terpenting. Inilah perbedaan antara Marxisme dan Neo-Marxisme.