Perbedaan utama antara kematian somatik dan kematian molekuler adalah bahwa kematian somatik (juga dikenal sebagai kematian klinis) mengacu pada penghentian fungsi otak yang lengkap dan tidak dapat diubah yang diikuti dengan penghentian fungsi jantung dan paru-paru sementara kematian molekuler (juga dikenal sebagai kematian sel) mengacu pada penghentian jaringan individu dan sel.
Dalam sains, kematian mengacu pada penghentian semua aktivitas metabolisme dan fungsional dari suatu sel atau organisme. Dengan demikian thanatology merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang kematian. Menurut thanatologists, kematian dapat dikategorikan menjadi dua tipe utama; kematian somatik dan kematian molekuler. Kematian somatik adalah fenomena ketika otak seseorang menjadi mati yang diikuti dengan berhentinya sifat fungsional jantung dan paru-paru. Sebaliknya, kematian molekuler terjadi setelah kematian somatik di mana sel dan organ mengalami penghentian. Ini tergantung pada ketersediaan oksigen setelah kematian somatik. Penting untuk menentukan kematian somatik dan kematian molekuler pada saat kematian seseorang sebagai penyebab hukum untuk memastikan kematian orang tersebut.