Listrik Statis vs Dinamis
Kita semua tahu tentang listrik karena kita melihatnya berfungsi dalam bentuk lampu, kipas angin, AC, lemari es, dan banyak peralatan lainnya. Ini adalah sejenis energi yang memiliki kemampuan untuk membuat peralatan bekerja. Kita tidak bisa melihat listrik tapi efeknya terlihat, terdengar, tercium bahkan bisa disentuh (seperti saat kita tersetrum). Fenomena kelistrikan dapat dengan mudah dijelaskan melalui teori elektron. Listrik pada dasarnya ada dua jenis, yaitu listrik dinamis dan listrik statis. Ada banyak perbedaan pada kedua jenis listrik tersebut yang akan dibahas pada artikel kali ini.
Semua materi terdiri dari atom yang mengandung jumlah neutron dan proton yang sama dalam nukleusnya dan elektron yang berputar di luar nukleus dalam orbitnya. Dalam keadaan normal, proton (muatan positif) menyeimbangkan elektron (muatan negatif) karena jumlahnya sama. Namun, beberapa atom mampu menarik elektron sementara beberapa mampu kehilangan elektronnya. Ini dikenal sebagai aliran elektron. Elektron di orbit terluar atom bersifat longgar (kurang tertarik ke proton dalam nukleus) dan oleh karena itu disebut elektron bebas. Elektron-elektron ini dapat dibebaskan dari atom dan aliran elektron yang stabil ini membentuk arus listrik. Berdasarkan kemampuannya untuk kehilangan atau mendapatkan elektron, zat diklasifikasikan sebagai konduktor, isolator, dan semi konduktor. Sedangkan logam adalah konduktor, kaca, kayu, karet dll adalah isolator.
Listrik statis adalah fenomena isolator. Ketika dua isolator seperti balon karet dan timbangan plastik saling bergesekan, keduanya menjadi bermuatan listrik. Ketika seseorang kehilangan beberapa elektron, yang lain mendapatkan beberapa elektron. Hal ini terlihat saat balon mampu menempel di dinding sedangkan timbangan memperoleh kemampuan untuk menarik potongan-potongan kertas kecil. Zat yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan zat yang memperoleh elektron menjadi bermuatan negatif. Muatan ini tidak bergerak dan tetap berada di permukaan zat. Karena tidak ada aliran elektron, ini disebut listrik statis.
Di sisi lain, ketika elektron dibebaskan dari suatu zat dan dibuat mengalir dalam suatu bahan, ia menghasilkan listrik dinamis dan merupakan jenis yang kita kenal. Jika elektron mengalir dalam satu arah, arus yang dihasilkan disebut arus searah (DC) (misalnya arus yang dihasilkan pada aki mobil Anda). Jika elektron berubah arah secara terus menerus dari positif ke negatif, listrik yang dihasilkan disebut arus bolak-balik (AC). Ini adalah jenis listrik yang disuplai ke rumah kita dan menjalankan semua peralatan kita.
Secara singkat: Listrik Statis vs Listrik Dinamis • Aliran elektron dalam suatu bahan disebut listrik • Dalam kasus listrik statis, tidak ada aliran elektron dan ini hanya disebabkan oleh ketidakseimbangan muatan positif dan negatif. Elektron tetap diam dan tidak bergerak. • Dalam kasus listrik dinamis, aliran elektron dapat dalam satu arah (arus searah), atau dapat berubah arah berulang kali (arus bolak-balik). |